Ketua DPR Sebut Negara Tak Akan Maju Jika Perempuan Tertinggal

Senin, 9 Maret 2020 08:25 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani meninjau Pameran Rempah-Rempah di Rakernas PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu 11 Januari 2020. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani turut angkat bicara mengenai Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day 2020 yang jatuh pada Ahad kemarin, 8 Maret. Puan mengatakan pemberdayaan perempuan harus menjadi agenda bersama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya.

"Saya percaya negara tidak mungkin sejahtera dan maju jika para perempuannya tertinggal," kata Puan dalam keterangan tertulis pada Ahad malam, 8 Maret 2020.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini berujar ia selalu mengingatkan kepada semua pihak agar menyertakan perempuan dalam seluruh proses pembangunan. Partisipasi perempuan itu pun harusnya bukan sekadar kebijakan afirmatif, tetapi kesadaran atas penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.

Tanpa kesadaran akan penghargaan harkat dan martabatnya sebagai manusia, kata Puan, maka perempuan akan terus menghadapi berbagai kendala yang dapat berasal dari kehidupan sosial, budaya, ekonomi, maupun politik.

"Oleh karena itulah, masih diperlukan berbagai upaya edukasi, sosialisasi, advokasi, dan memfasilitasi berbagai program dalam rangka memperkuat peran perempuan secara konsisten," kata Puan.

Advertising
Advertising

Puan mengatakan saat ini perempuan telah banyak aktif dan mengambil peran strategis dalam setiap kegiatan pembangunan di segala bidang, mulai dari ekonomi, sosial, lingkungan hidup, olahraga, ilmu pengetahuan, riset, dan lainnya. Namun dia sekaligus mendorong agar perempuan terus meningkatkan kapasitas dirinya.

"Menghadapi tantangan masa depan, perempuan juga harus meningkatkan kapasitas dan kualitas diri, serta harus semakin mampu mengorganisir, dan menghasilkan kepemimpinan perempuan yang inspiratif," ujar Puan.

Puan meyakini, inti pembangunan kesetaraan dan keadilan gender bukanlah meneguhkan siapa yang mendominasi dan didominasi, melainkan menemukan koridor untuk saling berbagi secara adil dalam segala aktivitas kehidupan tanpa membedakan jenis kelaminnya. "Inilah semangat yang harus kita tanamkan bersama dalam membangun dunia dimana perempuan dan laki-laki dalam harkat, martabat, kemajuan dan kesejahteraaan yang sama," kata dia.

Sebagai Ketua DPR, Puan menekankan ada beberapa agenda yang perlu menjadi perhatian bersama dalam upaya meningkatkan kesetaraan gender. Yakni perlunya meningkatkan pemahaman dan perspektif perempuan bahwa perempuan dapat berperan di berbagai sektor; meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya peran perempuan dalam pembangunan; penguatan regulasi nasional untuk menjamin peran perempuan; dan membangun kerja sama antarkelompok dan negara untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi peran perempuan.

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

5 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

8 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

8 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

9 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

10 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

11 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

11 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

12 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya