Polisi 'Sweeping' Poster Aksi Hari Perempuan di Yogya

Minggu, 8 Maret 2020 18:52 WIB

Kepala Polisi Sektor Danurejan Kota Yogyakarta, Kompol Etty Haryanti memeriksa poster demonstran saat peringatan Hari Perempuan Internasional di taman Parkir Abu Bakar Ali Yogyakarta (TEMPO/Shinta Maharani)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Polisi memeriksa poster dan spanduk yang disiapkan para aktivis sebelum memperingati Hari Perempuan Internasional di Yogyakarta pada Ahad, 8 Maret 2020.

Puluhan polisi berjaga sejak Ahad pagi, 8 Maret 2020 di taman parkir Abu Bakar Ali dan memeriksa setiap spanduk yang dibawa aktivis. Polisi wanita dan laki-laki meminta satu per satu demonstran membuka spanduk dan bertanya tentang isi poster-poster tersebut.

Komisaris Etty Haryanti, Kepala Kepolisian Sektor Danurejan Kota Yogyakarta menghampiri dan menanyai demonstran. Menurut dia, pemeriksaan dilakukan agar sesuai tema aksi. Dia meminta peserta aksi tidak menggunakan kata yang provokatif dan sensitif.

Dia mencontohkan kata-kata provokatif itu misalnya anti-nasionalisme. "NKRI kan harga mati. Makanya kami periksa posternya," kata Kapolsek Danurejan Kompol Etty Haryanti kepada Tempo.

Meila Nurul Fajriah, pegiat dari Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, ini menyebut pemeriksaan spanduk itu berlebihan. Polisi juga melarang pengibaran bendera berwarna pelangi sebagai simbol keberagaman identitas gender saat mereka berjalan dari taman parkir ABA hingga Titik Nol. Situasi ini menggambarkan tidak bebasnya peserta aksi membawa aspirasi mereka. "Tas peserta aksi diperiksa. Berlebihan," kata dia.

Advertising
Advertising

LBH Yogyakarta merupakan satu dari 50 organisasi yang terlibat dalam aksi memperingati Hari Perempuan Internasional. Ratusan aktivis Yogyakarta dari berbagai organisasi non-pemerintah dalam aksi kali ini menuntut pengesahan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.

Mereka yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Kekerasan Seksual membawa beragam poster dan mendesak pengesahan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.

Komite International Women's Day adalah salah satu yang aktif menyuarakan perlawanan terhadap kekerasan seksual yang melibatkan seniman dan aktivis di Semarang, Jawa Tengah. Pelaku merupakan pemusik yang melakukan kekerasan seksual terhadap dua perempuan. Mereka mengecam semua tindakan menyalahkan korban, intimidasi, dan membungkam suara penyintas.

Komnas Perempuan menyatakan terjadi kenaikan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2019. Sepanjang tahun kemarin, terjadi 431.471 kasus kekerasan terhadap perempuan, meningkat enam persen dari 2018 sebanyak 406.178 kasus.

Data kekerasan terhadap perempuan di Indonesia juga tercatat terus meningkat selama lebih dari satu dekade terakhir. Selama 12 tahun, kekerasan terhadap perempuan meningkat sebanyak 792 persen atau delapan kali lipat.

Berita terkait

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

53 menit lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

23 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

4 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

5 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya