Puluhan Juta Umat Islam yang tengah melaksanakan ibadah Haji, berdoa di hadapan Kakbah di Masjidil Haram di kota suci mereka Mekah, Arab Saudi, 6 Agustus 2019. REUTERS/Umit Bektas
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengatakan saat ini masih menunggu penjelasan resmi dari otoritas Kerajaan Arab Saudi mengenai kabar adanya kebijakan penghentian sementara jemaah umrah. “Kami harus mendapatkan penjelasan, setidaknya untuk Indonesia dari Kedutaan Arab Saudi di Jakarta tentang hal ini,” ujar Ace saat dihubungi, Kamis 27 Februari 2020.
Ace mengaku kaget jika kabar itu benar. Menurut dia, pemerintah Arab Saudi seharusnya sudah sangat siap untuk menghadapi persebaran virus Corona seperti yang pernah dialami pada 2013.
Dengan beredarnya kabar ini, kata Ace, yang harus diperhatikan adalah para jemaah umrah yang sudah diagendakan berangkat. Tentu, kata Ace, mereka sangat berharap untuk tetap berangkat sesuai jadwal yang telah ditetapkan. “Yang kami pikirkan tentu para jemaah umrah yang sudah diagendakan untuk melakukan pemberangkatan saat ini. Tentu mereka sangat berharap bisa berangkat sesuai dengan schedule yang telah ditetapkan oleh travel.”
Kabar bahwa pemerintah Arab Saudi akan menghentikan sementara jemaah umrah dari semua negara, beredar. Termasuk Indonesia. Kementerian Agama menunggu kejelasan dari pihak Arab Saudi. “Belum ada pemberitahuan kepada kami secara resmi," kata Kepala Biro Humas Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Kemenag RI, Suhaili saat dihubungi, Kamis, 27 Februari 2020.
Jika kabar itu benar, Ace paham dengan pertimbangan Arab Saudi atas kebijakan ini. Arab Saudi memang negara yang setiap hari didatangi warga negara lain dari seluruh dunia untuk pelaksanaan umrah. Termasuk jemaah muslim dari Cina.
Yang harus dijelaskan Pemerintah Arab Saudi, kata Ace, adalah sampai kapan kebijakan ini akan berlangsung dan apakah sudah ada jemaah umrah yang teridentifikasi positif mengidap virus Corona.