Mendagri Belum Bisa Pastikan Pengembalian Aset Milik Warga Eks Timor Timur
Reporter
Editor
Selasa, 26 Agustus 2003 09:32 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno belum bisa memastikan waktu pengembalian aset milik perorangan warga eks Timor Timor yang tertinggal di Timor Lorosae tersebut. Pernyataan ini dikemukakan Mendagri kepada Tempo News Room di kantornya, Jakarta, Jumat (14/6) sebelum bertolak ke Timor Lorosae untuk melakukan kunjungan kerja. “Hal ini masih akan kita bicarakan. Belum bisa dijawab sekarang,” kata Mendagri. Menurut Mendagri aset perorangan tidak terkait dengan masalah politik negara. Hak perorangan merupakan hak perdata yang tidak bisa gugur karena negara merdeka. Hanya saja masih perlu aturan yang jelas. “Nanti (dalam kunjungan kerja) akan dibicarakan bagaimana pengaturannya. Apakah warga itu akan kembali kesana, jadi warga negara tersebut atau bisa juga kembali ke Timor Lorosae tetapi tetap jadi warga Indonesia. Toh banyak mahasiswa, pelajar dari negara tersebut belajar disini tetapi berkewarganegaraan Timor” katanya memaparkan. Karenanya, kata Mendagri, pembicaraan mengenai aset perorangan ini tidak bisa diselesaikan hanya dalam jangka waktu yang pendek. “Tentu akan ada pembicaraan yang tidak mungkin putus satu hari. Jadi, perlu ada kelanjutannya, kalau perlu ada join comission,” kata Mendagri. Berdasarkan data yang diperoleh Sekretaris Tim Inventarisasi Aset WNI eks-Timor Lorosae, Basilio Araujo, aset yang tertinggal tercatat sebesar Rp 1,112 triliun. Menurut Basilio, pendataan aset perorangan milik 5.466 pengungsi itu dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang meliputi harta tidak bergerak sebesar Rp 1.044 triliun, kategori harta bergerak Rp 25,427 miliar dan Rp 52,545 miliar untuk peralatan rumah tangga. Dalam kunjungan kerjanya, Mendagri mengatakan lebih menekankan pada persahabatan dan kerjasama kedua negara. Pasalnya, secara emosional dan teritorial Timor Lorosae lebih dekat dengan Indonesia. Menurut rencana, Mendagri akan bertemu dengan Presiden Xanana Gusmao, Perdana Menteri Mari Alkatiri beserta jajaran menteri. Selain membicarakan masalah aset, pertemuan ini juga membicarakan masalah pengungsi dan pendidikan. Mendagri yang memimpin delegasi ke negara baru tersebut didampingi beberapa menteri. Mereka adalah Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini Suwandi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perhubungan Agum Gumelar, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah dan Direktur Jenderal Asia Pasifik Deplu Makarim Wibisono. (Bernarda Rurit-Tempo News Room)
Berita terkait
PPDB 2024, Persyaratan KK untuk Jalur Zonasi Diperketat
50 detik lalu
PPDB 2024, Persyaratan KK untuk Jalur Zonasi Diperketat
Dinas Pendidikan Kota Madiun akan perketat aturan PPDB 2024, terutama untuk jalur zonasi.
Mengenal Sepatu Sneakers dan Karakteristiknya, Tidak Berat hingga Model Trendi
14 menit lalu
Mengenal Sepatu Sneakers dan Karakteristiknya, Tidak Berat hingga Model Trendi
Sneakers atau disebut sepatu kets adalah salah satu jenis sepatu yang bagian bawahnya terbuat dari sol fleksibel dari bahan karet atau bahan sintetis lain
Bamsoet Apresiasi Peresmian Keraton Majapahit Jakarta
16 menit lalu
Bamsoet Apresiasi Peresmian Keraton Majapahit Jakarta
Menurut Bamsoet, Kraton Majapahit Jakarta adalah bentuk kebangkitan nasional bangsa Indonesia di bidang kebudayaan, demi membangun kepribadian bangsa yang berdaulat di bidang politik dan mandiri di bidang ekonomi nasional.