Momen Jokowi Kumpulkan Influencer dan Relawan Bahas Kebijakan
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Syailendra Persada
Selasa, 25 Februari 2020 05:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi beberapa kali bertemu influencer media sosial dan relawan untuk berbicara isu-isu yang sedang berkembang. Berikut beberapa pertemuan antara mantan Gubernur DKI Jakarta ini dengan relawan dihimpun Tempo:
1. Bertemu relawan singgung reshuffle kebinet.
Presiden Jokowi sempat mengumpulkan influencer dan relawan pada Selasa, 18 Februari 2020 di Istana Bogor.
Salah seorang influencer yang hadir, Dede Budhiyarto, bahkan menyebut Jokowi akan mengocok ulang kabinet. "Pengen cerita hasil pertemuan dengan Presiden @jokowi, eh pulang dari Istana Bogor malah sakit. Intinya bakal ada reshuffle tunggu saja yah. Menteri yang kinerjanya ndak bagus bakalan dicukupkan," cuit Dede lewat akun twitter-nya @kangdede78.
Istana membantah informasi ini. Juru bicara Presiden Jokowi Fadjroel Rachman mengatakan tidak ada reshuffle. Ia meminta para menteri fokus bekerja.
2. Syukuran kemenangan
Presiden Jokowi mengumpulkan para tokoh di media sosial dan relawan ke Istana Bogor pada Rabu, 3 Juli 2019 atau berselang 6 hari dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan pemilihan presiden dari lawan Jokowi di Pilpres 2019, Prabowo Subianto.
"Secara umum Pak Jokowi menyampaikan selamat dan berterima kasih karena teman-teman influencer mati-matian menangkis isu dan meluruskan berita yang salah," kata salah satu peserta, Ajianto Dwi Nugroho, saat dihubungi Tempo, Kamis, 4 Juli 2019.
Penulis buku “Jokowi: Politik Tanpa Pencitraan” ini bercerita pertemuan yang berlangsung sekitar pukul 20.00 hingga 21.30 ini berjalan secara santai. Sekitar 150 orang hadir dan berdiskusi ringan dengan Jokowi.
"Teman-teman pada semangat mengikuti acara. Hanya diskusi ringan saja, ada beberapa pertanyaan dan pak Jokowi menjawab," tuturnya. Dalam dialog tersebut, kata Aji, umumnya para peserta bercerita tentang pengalamannya saat menangkis aneka isu miring yang menyudutkan Jokowi.
Aji menuturkan, Jokowi minta para pendukungnya ini tetap membantunya menjalani pemerintahan lima tahun ke depan. "Tetap lakukan meluruskan berita miring, bahwa bagaimana menjaga dan menyejukkan situasi supaya tujuannya persatuan indonesia," ucapnya menirukan permintaan mantan gubernur DKI Jakarta itu.
<!--more-->
3. Umumkan Partai Gerindra Gabung Koalisi
Malam hari setelah MPR melantik Jokowi sebagai Presiden 2019-2024, Ahad, 20 Oktober 2019, ia mengundang para relawan ke Istana Merdeka, Jakarta. Kepada mereka, Jokowi menyampaikan Partai Gerindra bakal bergabung dengan pemerintah.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum Kelompok Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer. "Di-iya-kan oleh presiden. Presiden menegaskan bahwa Gerindra masuk (koalisi)," katanya.
Immanuel menyatakan para relawan menghormati keputusan presiden jika Gerindra benar-benar bergabung, meski di sisi lain ia merasa kecewa. Alasannya selama kompetisi pemilihan presiden relawan Jokowi sering berseteru dengan kelompok pendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
4. Bahas Revisi UU KPK
Presiden Jokowi mengumpulkan sekitar 22 relawan se-Jakarta di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat, 27 September 2019. Koordinator Relawan Gojo (Golkar Jokowi), Rizal Mallarangeng, mengatakan para relawan dari berbagai organisasi ingin bersilaturahmi dan memberikan dukungan, simpati, serta pertimbangan seputar isu revisi Undang-Undang KPK.
Dalam diskusi sekitar 2,5 jam itu, Rizal menceritakan bahwa para relawan turut memberikan pertimbangan mengenai sejumlah masalah yang terjadi belakangan ini. Misalnya, demonstrasi #ReformasiDikorupsi di Jakarta, revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Menurut Sekretaris Jenderal Seknas Jokowi, Dedy Mawardi, para relawan prihatin terhadap situasi saat ini dan berharap ada solusi yang menjawab semua permasalahan. Jokowi, kata dia, sangat terbuka pada usulan siapapun.
"Kami berharap kita semua ini sama-sama berpikir tentang bangsa ke depan. Jadi enggak ada yang harus dikalahkan, enggak ada yang harus dimenangkan. Kami mencari solusi yang terbaik lah," ujar Dedy.
Terkait usulan tentang revisi UU KPK, koordinator nasional Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), Ammarsjah, mengatakan bahwa relawan memberikan keleluasaan kepada Jokowi untuk mengambil keputusan yang terbaik.