Jika Dipulangkan, WNI Kapal Diamond Princess Diobservasi 28 Hari

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 21 Februari 2020 15:50 WIB

TEMPO.CO, Jakarta- Pemerintah akan memperlakukan berbeda terhadap 74 warga negara Indonesia (WNI) awak kapal pesiar Diamond Princess jika mereka dipulangkan dari Jepang dipulangkan. Bila para WNI dari Wuhan diobservasi selama 14 hari, maka WNI awak kapal Diamond Princess akan diobservasi selama dua kali masa inkubasi, yakni 28 hari.

Kebijakan ini diberlakukan karena banyaknya jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi dari kapal pesiar Diamond Princess. Per hari ini, diketahui sudah ada 634 kasus. Kapal pesiar tersebut membawa total 3.711 orang dari berbagai negara, yang terdiri atas 2.666 penumpang dan 1.045 awak.

"Nah, jadi angka positif kemungkinan penyebarannya di atas Wuhan. Angka Wuhan itu 5 persen, sementara di kapal itu 15 persen. Sebab, kapal itu kan kecil, jadi kemungkinan penyebarannya makin besar," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto di kantornya, Jumat, 21 Februari 2020.

Selain itu, kata Yurianto, karakter klinis penyebaran virus ini juga ditemukan mulai berubah. "Temuan terbaru, pasien positif itu gejalanya lebih ringan, bahkan tidak ada gejala. Nah, ini yang dikhawatirkan, jangan-jangan virus ini sudah bermutasi. Maka dari itu, untuk khusus kasus kapal ini, diberlakukan observasi dua kali masa inkubasi," ujar dia.

Sampai saat ini, 74 WNI kru Diamond Princess masih terperangkap di kapal karena Jepang tidak menyediakan tempat karantina di darat. Pemerintah akan segera memutuskan opsi pemulangan WNI jika Jepang sudah mengeluarkan hasil screening seluruh ABK terkait deteksi Covid-19.

"Hasilnya mungkin diumumkan oleh pemerintah Jepang tanggal 22 besok. Kalau ada yang positif akan dipindahkan ke RS, kalau negatif maka pemerintah Jepang sudah meminta mereka dijemput oleh negara masing-masing," ujar Yuri.

Saat ini ada dua opsi yang disiapkan, yakni lewat jalur laut dengan Kapal Perang Republik Indonesia Suharso milik TNI. Kapal ini berjenis kapal Bantu Rumah Sakit. Opsi kedua, dengan jalur udara telah disiapkan pesawat Garuda, Boeing-737. "Tapi tetap keputusan di tangan Presiden. Sampai saat ini masih belum ada keputusan" ujar Yurianto.

DEWI NURITA

Berita terkait

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

7 jam lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

10 jam lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

11 jam lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

1 hari lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

6 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya