Alasan NasDem Usung Bobby Nasution Menantu Jokowi di Medan

Reporter

Fikri Arigi

Jumat, 21 Februari 2020 12:00 WIB

Menantu Presiden Joko Widodo Bobby Afif Nasution menyalami pendukungnya saat mengembalikan berkas formulir pendaftaran pencalonan sebagai bakal calon Wali Kota Medan di DPD Partai Golkar Medan, Sumatera Utara, Jumat, 13 Desember 2019. Sebelumnya dia telah menyerahkan formulir pendaftaran ke DPD PDIP Sumatera Utara pada Selasa (3/12). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Willy Aditya mengatakan alasan partainya mengusung menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Bobby Nasution pada Pemilihan Wali Kota Medan, karena Bobby bisa menjadi simbol yang kuat. Simbol ini, kata dia, tak bisa dilepaskan dari citranya sebagai menantu Jokowi.

"Medan kan ibu kota provinsi, butuh simbol yang kuat. Masyarakat Mandailingnya juga besar, itu yang jadi pertimbangan," ujar Willy saat dihubungi, Jumat, 21 Februari 2020.

Ia mengatakan menjadi menantu Jokowi tidak bisa dipandang sebagai sebuah hal yang negatif. Status itu rezeki bagi Bobby, yang tidak bisa serta merta dilepaskan ketika suami dari Kahiyang Ayu ini memilih untuk maju di Pemilihan Wali Kota Medan. "Ketika seseorang punya kemauan untuk maju, dia memiliki itikad untuk mengabdi kepada publik," kata anggota Komisi I DPR RI ini.

Selain itu menurut Willy, Bobby merepresentasikan semangat generasi millenial dan perubahan. Sosok Bobby juga dianggap mampu karena punya pengalaman membantu Jokowi dalam pemenangan di Medan pada Pilpres 2019 lalu.

Kendati begitu, ia menyebut NasDem tak mengharapkan kelimpahan suara dari Bobby. Menurut dia, efek ekor jas bersifat asosiatif, atau hanya berpengaruh bila kandidat merupakan kader dari partai politik tertentu. Sedangkan Bobby dianggapnya sebagai simbol independen yang merepresentasikan banyak partai. "Biar Bobby gak berpartai, biar Bobby jadi simbol dari semua partai."

Advertising
Advertising

Sebelumnya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membenarkan bahwa partai sudah mengeluarkan rekomendasi kepada menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Bobby Nasution, sebagai calon Wali Kota Medan pada Pilkada 2020. NasDem menyatakan memutuskan mengusung Bobby Nasution bukan karena ia menantu Jokowi. "Ah, menantu memang nasib dia jadi menantu. Ngapain kita urus itu," kata Surya saat ditemui usai peresmian gedung baru Dewan Pimpinan Wilayah NasDem Sumatera Utara di Medan, Kamis, 20 Februari 2020.

FIKRI ARIGI | ANTARA

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

5 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

6 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

8 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

8 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

10 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

13 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

14 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

15 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

15 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya