Cerita WNI Eks ISIS di Rojava: Saya Terus Berdoa Agar Bisa Pulang

Kamis, 6 Februari 2020 08:02 WIB

Suasana pengungsian di Al-Hawl, Suriah, 23 Mei 2019. TEMPO/Hussein Abri Dongoram

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan pendukung ISIS, Aleeyah Mujahid, bukan nama sebenarnya, menyambut baik rencana pemerintah untuk memulangkan 600 WNI eks ISIS ke tanah air. “Ini jawaban yang sudah dinanti-nanti dari dua tahun lalu,” kata Aleeyah kepada Tempo, Rabu, 5 Februari 2020.

Aleeyah, 25 tahun, kini menjadi pengungsi di kamp Rojava, Suriah sejak akhir 2017 setelah ISIS digempur habis-habisan. Sejak awal tinggal di kamp pengungsian, Aleeyah mengaku terus memikirkan kapan bisa pulang ke Indonesia. Saat itu, ia mengira harus bersabar selama beberapa bulan lantaran ada satu rombongan yang sudah dijemput pemerintah. “Ternyata periode saya harus nunggu lebih lama,” katanya.

Setelah menghabiskan waktu lebih dari dua tahun di pengungsian, Aleeyah mengaku doanya tak lagi spesifik minta pulang ke tanah air. Tetapi minta keluar dari wilayah pengungsian ke tempat yang lebih baik. “Kalau jawabannya pulang ke Indonesia, alhamdulillah.”

Di Kamp Rojava, kata Aleeyah, ada 13 ibu-ibu dan sekitar 30 anak-anak yang berasal dari Indonesia. Keperluan air dan listrik sehari-hari juga cukup memenuhi kebutuhan. Untuk makanan, setiap penghuni berusaha masing-masing. Ada yang kerja, jualan, maupun menerima kiriman dari keluarga.

Aleeyah sendiri terus berkomunikasi dengan keluarga dan kerabatnya. Karena itu, rencana memulangkan ratusan WNI eks ISIS itu turut dinanti keluarga dan teman-temannya

Advertising
Advertising

Rencana pemulangan 600 WNI eks ISIS sebelumnya disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi. Namun ia mengklarifikasi pernyataannya itu dan mengatakan bahwa pemerintah masih mengkaji kemungkinan kepulangan itu. "Rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji secara cermat oleh berbagai instansi terkait di bawah koordinasi Menkopolhukam. Tentu ada banyak hal yang dipertimbangkan, baik dampak positif maupun negatifnya," kata Fachrul.

Fachrul menjelaskan, pembahasan ini masih terus dilakukan. Dia menyebut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memberikan saran terkait pentingnya upaya pembinaan jika WNI eks ISIS dipulangkan.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya