Yasonna Sebut Pidato Tanjung Priok Terkait Ekonomi Bukan Wilayah

Rabu, 22 Januari 2020 13:23 WIB

Warga Tanjung Priok mendatangi kantor Kemenkumham pada Rabu 22 Januari 2020. Mereka mendesak Menkumham Yasonna Laoly meminta maaf atas pernyataannya yang menyinggung warga Tanjung Priok. Tempo/ Kiki Astari.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengklarifikasi terkait pidatonya di Lapas Narkotika Kelas IIA, Jatinegara, Jakarta pada Kamis, 16 Januari 2020 yang menyinggung Tanjung Priok.

"Memang apa yang saya sampaikan adalah penjelasan ilmiah ketimbang penjelasan politik, saya berharap ditanggapi secara ilmiah, bukan secara politik," kata Yasonna melalui keterangan tertulis Rabu 22 Januari 2020.

Yasonna mengatakan ada kesalahpahaman dalam mendengarkan pidatonya. Ia mengatakan ada orang yang tak mendengar secara utuh pidato tersebut.

Ia menyebut ada yang memelintir pidato tersebut sehingga jauh dari substansi. "Tujuan saya menjelaskan agar masyarakat tidak mempunyai pandangan yang terlalu punitive terhadap para narapidana, sebab crime is a social product instead of genetic product," ujarnya.

Yasonna yang juta Doktor bidang Kriminologi dari universitas di Amerika Serikat itu menjelaskan bahwa kriminal adalah produk sosial. Di antaranya dari faktor kemiskinan, pengangguran, kesenjangan pendapatan (faktor ekonomi), disintegrasi sosial, dan lainnya. "Faktor genetik itu tidak signifikan menentukan kejahatan, kalaupun ada, faktor determinannya sangat kecil," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat harus turut menyelesaikan faktor-faktor kriminogen tersebut. Karena faktor kemiskinan, maka daerah kumuh lebih cenderung melahirkan lebih banyak kriminal dari daerah elit.

Seperti yang ia contohkan pada kawasan Tanjung Priok, jika dibandingkan kawasan Menteng, probabilitas tingkat kejahatan lebih tinggi. Dia menegaskan hal itu bukan karena faktor genetik atau biologis, melainkan karena faktor sosial ekonomi.

"Inilah inti penjelasan yang diplintir tersebut, Jadi itu bukan menunjukkan daerahnya, tapi socioeconomic conditions, dan sudah tentu tidak menyamaratakan daerah Tanjung Priok," kata dia.

Itu sebabnya, untuk membasmi kejahatan, Yasonna menyebut tak cukup hanya mengirim orang-orang ke penjara. Melainkan, harus menyelesaikan akar permasalahannya yaitu memperbaiki daerah-daerah kumuh dan miskin. "Meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pendidikan."

Yasonna mengatakan hal itu menjadi tanggungjawab bersama. "Karena crime is a social product, maka masyarakat juga turut bertanggung jawab secara sosial dan moral untuk membasmi akar masalahnya."

Berita terkait

Yasonna Laoly Minta Pemerintah Tak Lagi Titipkan UU Kejar Tayang ke DPR

1 hari lalu

Yasonna Laoly Minta Pemerintah Tak Lagi Titipkan UU Kejar Tayang ke DPR

Yasonna Laoly menekankan, pembahasan rancangan undang-undang ke depan harus lebih mendalam.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Akan Tes Kejiwaan Pelaku Mutilasi di Muara Baru

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Akan Tes Kejiwaan Pelaku Mutilasi di Muara Baru

Polda Metro Jaya menyatakan masih terus mendalami motif pelaku mutilasi di Muara Baru, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Natalius Pigai Minta Anggaran Rp 20 Triliun, Yasonna Laoly Minta Realistis

4 hari lalu

Natalius Pigai Minta Anggaran Rp 20 Triliun, Yasonna Laoly Minta Realistis

Politikus PDIP Yasonna Laoly menilai usulan Menteri HAM Natalius Pigai agar anggaran kementeriannya ditambah menjadi Rp 20 triliun tidak realistis

Baca Selengkapnya

Pimpinan DPR Yakini Upaya Reformasi Regulasi Akan Berjalan Optimal di Komisi XIII

12 hari lalu

Pimpinan DPR Yakini Upaya Reformasi Regulasi Akan Berjalan Optimal di Komisi XIII

Wakil Ketua DPR Adies Kadir, mengatakan komposisi keanggotaan Komisi XIII bisa mempercepat reformasi regulasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KontraS dan Ikapri Soroti 40 Tahun Peristiwa Pelanggaran Berat HAM Tanjung Priok 1984

49 hari lalu

KontraS dan Ikapri Soroti 40 Tahun Peristiwa Pelanggaran Berat HAM Tanjung Priok 1984

KontraS dan Ikapri minta Presiden Joko Widodo untuk membangun memorialisasi peristiwa Tanjung Priok 1984 di ruang publik.

Baca Selengkapnya

Serahkan Jabatan Menkumham ke Supratman, Yasonna: Saya Minta Seluruh Jajaran Dukung Beliau

21 Agustus 2024

Serahkan Jabatan Menkumham ke Supratman, Yasonna: Saya Minta Seluruh Jajaran Dukung Beliau

Yasonna H. Laoly menyerahkan jabatan Menkumham kepada Supratman Andi Agtas. Apa saja pesan-pesannya?

Baca Selengkapnya

Supratman Andi Agtas di Sertijab: Saya Tak Pernah Terbetik Bisa Berdiri jadi Menkumham

20 Agustus 2024

Supratman Andi Agtas di Sertijab: Saya Tak Pernah Terbetik Bisa Berdiri jadi Menkumham

Supratman Andi Agtas tak menyangka menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham).

Baca Selengkapnya

Menkumham Supratman Ungkap 3 Titipan Jokowi di Akhir Masa Jabatan

20 Agustus 2024

Menkumham Supratman Ungkap 3 Titipan Jokowi di Akhir Masa Jabatan

Menkumham yang baru dilantik, Supratman Andi Agtas, menyampaikan pesan dari Presiden Jokowi kepada jajarannya. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ganjar Kritik Pencopotan Yasonna dari Menkumham: Full Politik

20 Agustus 2024

Ganjar Kritik Pencopotan Yasonna dari Menkumham: Full Politik

Ganjar Pranowo mengkritik pencopotan Yasonna Laoly dari Menkumham.

Baca Selengkapnya

Tak Ikut Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta, Adian Napitupulu: PDIP is Not for Sale

20 Agustus 2024

Tak Ikut Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta, Adian Napitupulu: PDIP is Not for Sale

Adian menyatakan bahwa pemberian dukungan PDIP pada Pilkada Jakarta 2024 tidak untuk dijual.

Baca Selengkapnya