Pengamat: Jokowi Tak Perlu Gusar Dituding Bangun Dinasti Politik

Sabtu, 18 Januari 2020 17:44 WIB

Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), mengembalikan formulir pendaftaran pencalonan sebagai Wali Kota Surakarta kepada Ketua Panitia Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah DPD PDI Perjuangan Jateng Abang Baginda (kelima kiri) di Panti Marhaen Semarang, Kamis, 12 Desember 2019. Berkas Gibran dinyatakan lengkap dan resmi terdaftar sebagai bakal calon Wali Kota Surakarta. ANTARA /R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak perlu gusar bila dituding membangun dinasti politik karena anak dan menantu ingin ikut Pilkada 2020.

"Sudah suatu hal alamiah kalau ada anak menantu presiden maju pemilu dituding bangun politik dinasti, itu wajar," kata Adi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 18 Januari 2020.

Menurut Adi, Jokowi tidak perlu marah karena anak dan menantunya, Gibran Rakabuming serta Bobby Nasution, menggunakan cara yang sesuai prosedur demokrasi ketika memutuskan ingin bertarung di Pilkada 2020. "Jangan jengkel, yang salah itu kalau tidak menggunakan proses dan mekanisme yang sesuai prosedur demokrasi," ujarnya.

Gibran dan Bobby saat ini sudah resmi mendaftar ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang juga partai asal Jokowi. Gibran ingin bertarung di pemilihan wali kota Surakarta, sementara Bobby mau maju di pemilihan wali kota Medan. Namun belum ada keputusan yang diambil oleh PDIP terkait keduanya.

Adi menilai sejauh ini, langkah Gibran dan Bobby tidak ada yang menyalahi proses demokrasi. Alasannya, mereka mau mendaftarkan diri melalui partai politik.
Bahkan, kata Adi, terlihat jika partai politik tidak memberi keistimewaan kepada keduanya. "Saya kira Gibran dan Bobby ikut proses dari awal makanya dinamikanya selesai. Meski anak presiden ternyata enggak ada perlakuan istimewa dari partai," ujarnya.

Advertising
Advertising

Hanya, kata Adi, yang disayangkan adalah keputusan Gibran dan Bobby yang tiba-tiba terjun ke politik. Jika keduanya memiliki keinginan menjadi politikus, seharusnya dilakukan jauh-jauh hari. "Harusnya mereka berproses dari awal bukan lompat langsung ke jantung kekuasaan. Ini, kan, untuk memberikan pendidikan politik pada masyarakat bahwa politik dimulai dari bawah dari nol," kata dia.

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

6 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

7 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

8 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

8 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

9 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

10 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

11 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

12 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

16 jam lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya