Jabar Resilience Culture Province Akan Dirilis 2020
Jumat, 17 Januari 2020 20:05 WIB
INFO JABAR — Pemerintah Provinsi Jabar menekankan perlunya menyusun cetak biru provinsi tangguh bencana alias Jabar Resilience Culture Province (JRCP). JRCP sebagai panduan untuk mengurangi dampak bencana ini akan dirilis pada 2020.
"Tahun ini akan kami rilis cetak biru dari JRCP," kata Ridwan Kamil saat jadi pembicara dalam acara Urban Motion Vol 3 dengan tema "Resiliensi di Era Disrupsi" di Kampus ITB Kota Bandung, Jumat, 17 Januari 2020.
Dari 27 kabupaten/kota di Jabar, 20 daerah tergolong dalam kelas risiko bencana tinggi, empat di antaranya Cianjur, Garut, Sukabumi, dan Tasikmalaya masuk dalam lima besar risiko bencana tertinggi nasional.
Adapun enam fokus cetak biru JRCP yang meliputi:
(1) Resilience Citizens, yaitu menciptakan masyarakat yang sadar risiko bencana.
(2) Resilience Knowledge, yaitu iptek kebencanaan yang andal.
(3) Resilience Infrastructure, yakni menciptakan infrastruktur dan sarana pembangunan yang tangguh dan sebagai alat mitigasi.
(4) Resilience Institution and Policy, regulasi dan kelembagaan yang mumpuni dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
(5) Resilience Ecology, daya dukung lingkungan yang baik.
(6) Resilience Financing, pembiayaan yang tangguh untuk menjaga risiko investasi pembangunan.
Menurut Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar, Jabar mewakili Indonesia dalam ring of fire, negara dengan gunung berapi paling banyak di dunia dan tempat berkumpulnya lempeng-lempeng dunia. "Sehingga gempa bumi sering terjadi. Nah, Jabar mewakili itu (Ring of Fire), gunung berapinya banyak," ucap Emil.
Laporan kebencanaan di Jabar mencapai 1.200, atau rata-rata dalam 365 hari dalam setahun terjadi 3 kali bencana alam per hari.
"Kami tak ingin JRCP jadi dokumen saja, saya ingin anak-anak SD, SMP, SMA pun paham, termasuk masyarakat di perdesaan," kata dia. (*)