Rapat Bersama Menteri PUPR, Jabar Bahar Rencana Aksi Penanggulangan Bencana
Jumat, 17 Januari 2020 09:17 WIB
INFO NASIONAL — Untuk mengurangi banjir di cekungan Bandung secara signifikan, pemerintah pusat tengah menyelesaikan sodetan Cisangkuy yang bisa mengalirkan 80 persen air dari sungai Cisangkuy langsung ke Citarum.
Itulah yang mengemuka pada rapat evaluasi penanggulangan bencana yang dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI), Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil serta Bupati/Wali kota daerah di Gedung Sate Kota Bandung, Kamis, 16 Januari 2020. Rapat membahas rencana aksi penanggulangan Bencana.
Ridwan Kami menyatakan, rapat ini membahas anggaran dan rencana aksi penanggulangan banjir. “Komitmen dari Kementerian (PUPR) sangat kuat untuk membereskan yang bisa dikebut di 2020. Oleh karena itu, Insyaallah ini akan menjadi sebuah contoh ketanggapan dari pemerintah daerah yang bekerja sama dengan pemerintah pusat,” ujarnya.
Basuki Hadimuljono mengatakan, sejak Terowongan Nanjung di Curug Jompong beroperasi, banjir di cekungan Bandung seperti daerah Dayeuhkolot tidak berlangsung lama, bahkan nyaris tidak terdengar adanya banjir.
Ia menjelaskan, pada April 2020, proyek sodetan Cisangkuy juga bisa selesai sehingga banjir di Dayeuhkolot dan sekitarnya bisa dikendalikan secara optimal. Sehingga banjir di cekungan Bandung bisa dikendalikan dan lebih baik.
“Sekarang saya harus memfokuskan ke hilir, seperti Karawang, Muara Gembong, Cilamaya yang tahun ini juga terkena banjir besar,” kata Basuki.
Untuk penanganan banjir di Karawang dan Bekasi, kata Basuki, akan dibangun bendungan Cibeet dan Cijuray yang ditargetkan bisa terealisasi tahun 2021 dan diharapkan selesai paling lambat 2024. “Kita pastikan itu (Bendungan Cibeet dan Cijuray) dibangun dua-duanya kalau itu diperlukan rakyat, tidak perlu mana yang duluan,” ujarnya.
Adapun Bendungan Sukamahi dan Ciawi yang akan berfungsi sebagai pengendali banjir di Jakarta bisa beroperasi di akhir 2020. (*)