Kwartir Nasional Sesalkan Yel-yel Pramuka Islam Yes Kafir No

Reporter

Halida Bunga

Rabu, 15 Januari 2020 14:44 WIB

Sejumlah anggota pramuka Provinsi Jawa Barat mengangkat kolone tongkat untuk membuat rekor nasioanl terbanyak di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Kamis 22 Agustus 2019. Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan rekor uutuk superlatif atau pagelaran kolone tongkat terbanyak yang melibatkan jumlah peserta mencapai 17.100. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyatakan kekecewaannya terhadap tepuk Pramuka "Islam Yes, Kafir No" yang dilakukan seorang pembina di SD Kota Yogyakarta akhir pekan lalu. "Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan kepanduan yang inklusif terbuka bagi siapa saja tanpa memandang perbedaan latar belakang," ujar Wakil Ketua Kwarnas, Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika Berthold DH. Sinaulan melalui siaran pers pada Rabu 15 Januari 2020.

Berthold mengatakan, kasus itu kini tengah diproses oleh Dewan Kehormatan di tingkat cabang dan daerah. Kwarnas berharap hasil dari proses itu menjadi pelajaran bagi semua pihak. "Bahwa pendidikan kepramukaan tidak mentolerir segala bentuk intoleransi."

Gerakan Pramuka, ujar Berthold, selalu berusaha menjadi wadah pendidikan bagi kaum muda untuk menjadi manusia Pancasilais yang berguna bagi diri, keluarga, bangsa, dan negara. Serta mampu mempertahankan NKRI dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Pramuka akan terus mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum pendidikan bagi para Pembina dan Pelatih Pembina Pramuka. Khususnya agar mereka dapat membina para peserta didik sesuai dengan aturan dan arah kebijakan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang betdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Berthold mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat luas atas kegaduhan yang terjadi. Selain itu, pihaknya juga ingin berterima kasih kepada jajaran Kwarda DIY dan Kwarcab Kota Yogya termasuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka dan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang Kota Yogyakarta. "Yang telah memberikan arahan, masukan dan bahkan turun langsung memastikan peristiwa semacam itu tak terulang lagi."

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemuda dan Olahraga pun juga menyatakan prihatin atas kejadian ini. “Kami prihatin, namun kasus ini bukan kesalahan dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Yogya,” ujar Kepala Dispora Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana seusai memenuhi panggilan DPRD Kota Yogya terkait kasus itu, Selasa, 14 Januari 2020.

Edy mengatakan yel-yel bernuansa SARA itu selama ini tidak pernah diajarkan oleh Kwartir Cabang Yogya. Namun pelaku memang berasal dari kwartir Kabupaten Gunungkidul yang sedang mengikuti pelatihan Kursus Mahir Lanjutan (KML) Pembina Pramuka di Kota Yogya.


Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

10 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

11 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

4 hari lalu

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

Terdapat ratusan purna aktivis dan DKC Kabupaten Kediri yang hadir dalam acara reuni

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya