Djarot Jelaskan Sikap PDIP soal Penggeledahan Kantor oleh KPK

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 10 Januari 2020 08:37 WIB

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Steering Comitee Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat dalam konferensi pers menjelang Kongres PDIP di Grand Inna Beach, Bali pada Rabu, 7 Agustus 2019. Dewi Nuria/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Djarot Saiful Hidayat menjelaskan posisi partainya dalam pengusutan kasus suap Komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan oleh KPK.

Djarot mengatakan partainya akan kooperatif dengan KPK. Bahkan, partai yang dihela Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu mempersilakan KPK menggeledah kantor pusat partainya.

“Partai tidak akan mengintervensi. Jadi silakan saja [KPK menggeledah], asalkan betul-betul resmi," kata Djarot di JI-Expo Kemayoran pada Kamis lalu, 9 Januari 2020.

Kasus suap di KPU tersebut merembet ke PDIP setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan antara lain tWahyu Setiawan dan Saeful, yang dikenal sebagai staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Djarot mengakui bahwa penyidik KPK memang berupaya menggeledah kantor partainya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada Kamis lalu.

Advertising
Advertising

Penggeledahan batal karena penyidik tak diizinkan masuk dengan alasan tim penyidik tak bisa menunjukkan surat perintah penggeledahan.

"Kami menghormati proses hukum, tapi mereka tidak dilengkapi bukti-bukti yang kuat, seperti surat tugas dan sebagainya," ujar Djarot.

KPK menyangkal timnya tak dilengkapi surat tugas ketika datang ke Kantor DPP PDIP.

Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar memastikan petugas KPK dilengkapi dengan surat tugas. Namun, satuan pengamanan DPP PDIP tak mengizinkan tim penindakan melakukan penyegelan.

"Surat tugasnya (tim KPK) lengkap, tapi sekuriti (DPP PDIP) harus pamit ke atasannya," tutur Lili di kantor KPK pada Kamis lalu, 9 Januari 2020.

Dia menerangkan bahwa atasan petugas keamanan DPP PDIP tak menjawab ketika ditelepon. Maka tim KPK meninggalkan kantor PDIP sebab harus menyegel sejumlah lokasi.

"Karena lama mereka, (tim KPK) mau menyegel beberapa objek lagi, jadi (DPP PDIP) ditinggalkan."

Lili belum memastikan tim KPK akan kembali mendatangi kantor PDIP karena sudah ada Surat Perintah Penyidikan kasus suap tersebut. Tapi penggeledahan menunggu persetujuan dari Dewan Pengawas KPK.

Penyidik telah mengajukan surat persetujuan penggeledahan sejumlah tempat, termasuk Kantor DPP PDIP, kepada Dewas KPK pada Kamis malam lalu, 9 Januari 2020.

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

10 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

10 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

13 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

13 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

14 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

15 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

18 jam lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

18 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

18 jam lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

19 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya