Kawasan Tambang Timah Babel Jadi Sarang Sabu
Reporter
Servio Maranda (Kontributor)
Editor
Jobpie Sugiharto
Rabu, 8 Januari 2020 10:54 WIB
TEMPO.CO, Pangkalpinang - Kepolisian mengungkap fakta baru pemyalahgunaan narkoba di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kasus sabu paling banyak terjadi di wilayah pertambangan timah.
"Dari pengungkapan kasus narkoba jenis sabu, baik pengedar maupun pengguna sangat berkaitan erat dengan penambangan timah," kata Direktur Narkoba Polda Bangka Belitung Komisaris Besar Mirzal Alwi kepada pers Selasa lalu, 7 Januari 2019.
Menurut data Kepolisian, dia melanjutkan, pelaku penyalahgunaan narkoba sebagian besar berprofesi sebagai penambang. Jumlah barang bukti narkoba yang ditemukan pun cukup besar.
Tantangan yang dihadapi hamba hukum pun cukup berat sebab wilayah tambang timah cukup jauh, sulit, serta berada di darat dan laut.
Mirzal menuturkan peredaran narkoba di Bangka Belitung meningkat tajam dalam kurun waktu satu tahun terakhir. dari barang bukti seberat 1 kilogram sabu di 2018 meningkat menjadi 19 kilogram pada 2019.
"Itu hasil kerja sama Kepolisian dengan BNN dan instansi terkait."
Mirzal memprediksi pengungkapan kasus narkoba, terutama jenis sabu, di 2020 akan semakin meningkat.
Dia menduga peredaran narkoba meningkat di Bangka Belitung sebab wilayah itu dalam jalur transit dan jalur edar.
Peredaran narkoba di Bangka Belitung berkaitan erat dengan jaringan di Jakarta, Palembang, dan Batam.
Pelaku berusia 25-45 tahun. Mereka berprofesi sebagai penambang atau pengedar yang menjual narkoba ke penambang timah.