Keuskupan: Natal 2019 Momentum Jadikan Babel Provinsi Toleran
Reporter
Servio Maranda (Kontributor)
Editor
Jobpie Sugiharto
Sabtu, 21 Desember 2019 08:30 WIB
TEMPO.CO, Pangkalpinang - Keuskupan Pangkalpinang mengajak seluruh umat Kristiani menjadikan Natal 2019 sebagai momentum menjadikan Bangka Belitung kembali sebagai provinsi yang toleran antarumat beragama.
Umat Krstiani juga diminta hidup di masyarakat sebagai sahabat bagi semua orang.
"Dulu saya dengar Bangka Belitung termasuk provinsi yang paling toleran. Namun belakangan saya dengar rankingnya merosot," ujar Uskup Pangkalpinang Mgr Adrianus Sunarko kepada wartawan pada Jumat sore lalu, 20 Desember 2019.
Dia pun berharap masyarakat Banka Belitung mampu melawan arus yang kurang bagus di publik. "Dan mengembalikan lagi situasi di mana tingginya kerukunan antar satu umat dengan yang lainnya."
Dalam laporan indeks Kerukunan Umat Beragama yang dirilis Kementerian Agama RI, Bangka Belitung berada di peringkat 4, di bawah rata-rata nasional dengan skor 73,1.
Sebelumnya, Bangka Belitung dikenal sebagai salah satu provinsi yang paling toleran di Indonesia.
Adrianus lantas menjelaskan bahwa perayaan Natal 2019 mengangkat tema hidup sebagai sahabat bagi semua orang sekaligus mengaitkan pesan kebangsaan dengan kondisi bangsa saat ini.
Maka Keuskupan Pangkalpinang mendorong umat Kristiani di Bangka Belitung merayakan Natal 2019 dengan keterbukaan bersama saudara antarumat beragama.
Caranya, dia melanjutkan, umat Kristiani mengundang umat lain untuk datang dalam perayaan dan aktif bersilaturahim membangun relasi dari hal-hal yang sederhana dan informal.
"Jika ada konflik diselesaikan dengan baik," ujar dia.
Kapolda Bangka Belitung Brigadir Jenderal Anang Syarief Hidayat mengatakan pengamanan perayaan Natal 2019 dan Malam Tahun Baru 2020 melibatkan 1.309 personil.
Personil tersebut terdiri dari 643 anggota Polri di Bangka Belitung dan 666 personil dari instansi terkait.
Menurut dia, penempatan personil di 180 gereja dilakukan secara fleksibel disesuaikan dengan kondisi gereja dan jumlah jemaah. Pengamanan akan diperketat bagi gereja yang masuk dalam titik rawan.
Metal detektor dipasang di seluruh gereja. "Siapapun yang masuk akan diperiksa," ucap Anang.
Anang mengungkapkan bahwa Polda Bangka Belitung sudah memberikan imbauan kepada seluruh umat beragama agar saling menjaga dan menghormati umat Kristiani yang akan beribadah dan merayakan Natal.
"Untuk (malam) Tahun Baru kami minta masyarakat tidak merayakannya secara berlebihan, tidak minum minuman keras atau menyalakan petasan."