Soal Ibu Kota Baru, Jokowi: Jika Pikirannya Negatif Tok Ya Repot

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Rabu, 18 Desember 2019 14:45 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa 17 Desember 2019. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo mengakui pengerjaan ibu kota baru tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah dan membutuhkan kerja sama dengan swasta maupun keterlibatan pihak luar.

"Kalau pikirannya negatif tok ya repot, bagi-bagi proyek ya harus dibagi. Masa kita kerjain sendiri? APBN habislah. Artinya keterlibatan di luar pemerintah itu sangat diperlukan," kata Presiden Joko Widodo dalam acara diskusi bersama wartawan di Balikpapan, Rabu.

Lokasi calon ibu kota baru berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan di sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur seluas total 256 ribu hektare.

"Ini pembangunan yang besar, anggaran besar, jangan sampai mengganggu APBN. Kita ingin mencari sumber pendanaan yang semua negara melakukan. Tidak memberi beban ke negara tapi barang jadi bisa lewat PPP (Public Private Partnership), KBPU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha), bisa lewat investasi swasta kan banyak," tambah Presiden.

Pemindahan ibu kota baru diperkirakan membutuh anggaran sekitar Rp466 triliun yang efektif mulai 2024.

"Justru itu yang kita harapkan, misalnya untuk transportasi, ada yang ingin menawarkan 'Pak transportasi kami bukan dengan energi fosil tapi non-fosil'. Bagus, saya tanya berapa biayanya, ooh hitungannya masih (masuk) silakan kontestasi sajalah," ungkap Presiden.

Ada juga pihak swasta yang ingin mendirikan universitas dan dipersilakan untuk membangun oleh Presiden.

"Ya silakan (membangun), ngapain kita keluar uang kalau dari non-APBN bisa dan ini yang sedang kita kembangkan. Artinya yang dibangun adalah 'trust', kepercayaan ibu kota sebuah gagasan yang patut didukung oleh mereka," tegas Presiden.

Dengan keterlibatan pihak swasta, menurut Presiden, masyarakat lokal Kalimantan Timur juga akan menikmati manfaatnya.

"Kalau di ibu kota baru ada perguruan tinggi kelas dunia, klaster inovasi di situ siapa sih yang menikmati? Anak-anak muda kita, di situlah secara tidak sadar Samarinda, Balikpapan akan menikmati fasilitas-fasilitas di ibu kota, dimanfaatkan saja sebaik-baiknya. Talenta-talenta kita dari Balikapapan dan Samarinda akan bergabung dengan talenta global, di situ secara tidak sadar akan berkompetisi dan berbenah," jelas Presiden.

Selain bekerja sama dengan swasta, pemerintah pusat juga meminta pemerintah daerah untuk melakukan pengendalian tata ruang kota dan penduduk.

"Saya kira kalau tidak dikendalikan, kota malah memiliki beban, kalau dibiarkan bisa saja kita akan memiliki kota yang padat karena pemda tidak mengendalikan sesuai dengan kemampuan daya dukung yang ada. Kalau itu terjadi, kejadiannya sama saja, muncul daerah kumuh, polusi, limbah di mana-mana itu pentingnya manajerial yang baik di situ," tegas Presiden.

ANTARA

Berita terkait

Presiden Jokowi Didesak Pilih Panitia Seleksi Capim KPK Berintegritas

5 jam lalu

Presiden Jokowi Didesak Pilih Panitia Seleksi Capim KPK Berintegritas

Berbagai kalangan mendesak Presiden Jokowi agar memilih anggota panitia seleksi atau pansel calon pemimpin atau capim KPK yang berintegritas.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Presiden Jokowi Berlanjut di Pilkada 2024

5 hari lalu

Cawe-cawe Presiden Jokowi Berlanjut di Pilkada 2024

Presiden Jokowi bersiap cawe-cawe atau mengantarkan sejumlah orang dukungannya berlaga dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

6 hari lalu

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

9 hari lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

9 hari lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

10 hari lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

10 hari lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

14 hari lalu

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa, yang mencakup Kepala Desa.

Baca Selengkapnya

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

15 hari lalu

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN memastikan tidak ada permasalahan lahan untuk pembangunan runway Bandara VVIP di ibu kota.

Baca Selengkapnya