Dapat Gelar Honoris Causa, Istri Gus Dur Cerita Keseteraan Gender

Rabu, 18 Desember 2019 10:38 WIB

Sinta Nuriyah terima penghargaan Honoris Causa di UIN Sunan Kalijaga Yogya Rabu (18/12). Tempo/Pribadi Wicaksono.

TEMPO.CO, Jakarta - Sinta Nuriyah, istri Presiden Keempat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, menerima penghargaan gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Rabu, 18 Desember 2019.

Membuka pidato pengukuhannya, Sinta Nuriyah mengisahkan perjalanan hidupnya.

"Saya lahir di Jombang, Jawa Timur. Pendidikan pertama saya, adalah Sekolah Dasar Negeri, Jombang. Selanjutnya, pendidikan menengah pertama, saya peroleh dari Madrasah Muallimat 4 tahun Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang," ujar Sinta.

Usai tuntas daru Muallimat, Sinta melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Syari’ah jurusan Qodlo’ IAIN Suanan Kalijaga, Yogyakarta.

Selanjutnya, ia menikah dengan putra pertama K.H. Abdul Wahid Hasyim, yang bernama Gus Dur. Keduanya pindah ke Jakarta pada 1980. Di ibukota itu, Sinta memulai karir dengan menjadi wartawan di sebuah majalah keluarga, “Zaman”, dan kemudian majalah “Matra”.

Advertising
Advertising

Kala itu, Sinta juga diminta membantu mewakili organisasi Muslimat di KNKWI (Komisi Nasional Kedudukan Wanita Indonesia), serta KOWANI (Kongres Wanita Indonesia), dan melakukan bimbingan rohani di rumah tahanan.

Selain itu, keingintahuan tentang peran agama dalam kehidupan perempuan, telah menyeret Sinta untuk menimba pengetahuan dengan mengikuti kuliah di Kajian Perempuan dan Gender, Universitas Indonesia.

"Meskipun pada awal semester kedua saya mengalami kecelakaan mobil, yang terdampak terbatasnya gerak dan aktifitas saya secara fisik, namun saya tidak patah semangat," ujarnya.

Di tengah-tengah kuliah mengenai perempuan dan gender itulah ia mulai merasakan betapa tidak enaknya menjadi perempuan. "Jadi perempuan kok runyam begini, ya," ujar Sinta mengenang ucapan salah satu temannya.

Padahal, kata dia, Nabi Muhammad mengajarkan untuk selalu memuliakan perempuan. Faktor inilah yang akhirnya melahirkan Forum Kajian Kitab Kuning (FK3), yang menelaah kitab-kitab kuning yang masih bias gender.

Telaah pertama kitab kuning yang Sinta dan koleganya lakukan adalah kitab Uqudullujain fi bayani huququ al-zaujain karya Syech Nawawi al-Bantani. Hasil telaah yang telah mereka tulis ulang adalah Kembang Setaman Perkawinan (Penerbit Kompas 2005) dan masih banyak lagi yang lain.

Pengalaman hidup dari satu kota ke kota yang lain, serta pergaulan dengan berbagai macam suku, agama, dan budaya, telah menorehkan berbagai macam warna dalam spektrum pola pikir dan aktifitas Sinta. Peristiwa tragedi Mei 1998, yang begitu mengoyak nurani kemanusiaan, telah menyadarkan Sinta tentang betapa pentingnya kerukunan dan kasih sayang diantara sesama anak bangsa Indonesia.

Apalagi setelah ia menjadi Ibu Negara mendampingi Gus Dur menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke 4. Inilah yang mendorongnya untuk menciptakan program-program pluralisme dan kemanusiaan, sebagaimana yang ia lakukan sampai sekarang.

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

27 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

33 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

35 hari lalu

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

45 hari lalu

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

56 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

3 Maret 2024

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berterima Kasih Atas Peran Relawan dan Muslimat NU di Pilpres, Cerita Kedekatan dengan Gus Dur

3 Maret 2024

Prabowo Berterima Kasih Atas Peran Relawan dan Muslimat NU di Pilpres, Cerita Kedekatan dengan Gus Dur

Prabowo Subianto mengungkapkan terima kasih kepada 1.600 Muslimat NU Jawa Timur dan para relawan yang telah membantunya dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

6 Presiden Indonesia yang Pernah Diselidiki DPR Melalui Hak Angket

26 Februari 2024

6 Presiden Indonesia yang Pernah Diselidiki DPR Melalui Hak Angket

Hak angket DPR tercatat pernah digunakan kepada hampir semua presiden Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah Megawati Anak Sukarno Jadi Wakil Presiden, Samakah Caranya dengan Gibran Anak Jokowi?

19 Februari 2024

Langkah Megawati Anak Sukarno Jadi Wakil Presiden, Samakah Caranya dengan Gibran Anak Jokowi?

Anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka berpeluang menjadi anak presiden yang jadi wakil presiden. Megawati, anak Sukarno pernah menjalaninya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Kenal Dekat dengan Gus Dur: Kalau Enggak Percaya, Tanya...

15 Februari 2024

Prabowo Klaim Kenal Dekat dengan Gus Dur: Kalau Enggak Percaya, Tanya...

Prabowo juga mengaku kenal dengan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dia mengaku sebagai tukang pijat tokoh NU itu.

Baca Selengkapnya