Pemerintah Siapkan Tahapan Pembebasan Tiga WNI Sandera Abu Sayyaf

Selasa, 17 Desember 2019 15:01 WIB

Komando Pasukan Katak (kopaska) TNI-AL dan Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir melakukan `fast rope` dari Heli ketika simulasi pembebasan sandera saat upacara peringatan Hari Penerbangan Angkatan Laut di Apron Hanggar Lanudal Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin 17 Juni 2019. HUT Penerbangan TNI AL ke-63 Tahun tersebut bertema `Dengan semangat militan, Profesionalisme, dan jiwa patriot, penerbangan TNI AL siap menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah laut Indonesia`. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pemerintah terus berusaha menyelamatkan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. "Kami akan melakukan langkah-langkah selanjutnya untuk tetap berusaha membebaskan sandera tanpa korban jiwa dan tanpa menodai kedaulatan negara kita maupun kedaulatan negara-negara yang bersangkutan," kata Mahfud seusai rapat terbatas di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2019.

Mahfud masih merahasiakan apa yang bakal pemerintah lakukan. "Pokoknya kami sudah kompak, sudah punya solusi langkah-langkah yang dengan berbagai tahapannya."

Tiga WNI ini bekerja di kapal pencari ikan asal Malaysia. Mahfud memastikan pemerintah berusaha keras menyelamatkan mereka. "Negara harus bertanggung jawab atas keselamatan warganya." Komunikasi dengan pemerintah Filipina dan Malaysia sudah dilakukan baik di level menteri maupun hingga kepala negara.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berbicara dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengenai nelayan asal Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Komunikasi ini Jokowi lakukan di tengah KTT ASEAN-Korea Selatan di Busan, Korea Selatan, pada November lalu.

Penculikan tiga WNI ini diketahui setelah muncul video di sejumlah media sosial. Mereka diculik kala mencari ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia. Ketiganya adalah Samiun Maneu, 27 tahun, Maharuddin Lunani, 48 tahun, dan Muhamad Farhan, 27 tahun.

Dalam video yang berdurasi 44 detik ini ketiganya minta dibebaskan. Ketiga tangan mereka diikat. Seorang sandera yang mengaku bernama Samiun mengatakan, ketiganya berasal dari Kota Baubau dan Wakatobi yang bekerja di Malaysia. Menurut dia, mereka ditangkap oleh kelompok Abu Sayyaf pada 24 September 2019.

Advertising
Advertising

Para sandera memohon agar perusahaan tempatnya bekerja membantu membebaskannya. Mereka meminta bantuan pula kepada pemerintah Indonesia dengan memberikan tebusan 30 juta peso.

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

5 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

1 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

2 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

2 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

2 hari lalu

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

Mantan Cawapres 03 Mahfud Md kembali ke dunia pendidikan tinggi sebagai pakar hukum tata negara setelah kontestasi Pilpres 2024 selesai.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

4 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

5 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

5 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

6 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya