Hanura Menuding Haus Jabatan, Ini Jawaban Wiranto

Reporter

Egi Adyatama

Senin, 16 Desember 2019 18:59 WIB

Presiden Jokowi mengucapkan selamat kepada Wiranto seusai dilantik sebagai Ketua dan Anggota Wantimpres 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta, Jumat 13 Desember 2019. Anggota berikutnya antara lain: Arifin Panigoro dan Putri Kuswisnu Wardani, Mantan Gubernur Jatim Sukarwo, dan tokoh agama Habib Luthfi bin Yahya TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019-2024 Wiranto menanggapi tudingan elite Partai Hanura.

Wiranto menegaskan dirinya tak menyalahi aturan apapun saat menerima jabatan baru sebagai Ketua Wantimpres.

Maka Wiranto menyesalkan tudingan dari partainya yang menyebut dia seorang yang haus kekuasaan.

"Yang dilarang undang-undang jelas mengatakan untuk partai politik, yang dilarang (menjabat jabatan tinggi lain) itu ketua umum partai atau sebutan lain atau menjadi badan pengurus harian," kata Wiranto di Gedung Kresna, Kantor Wantimpres, pada hari ini, Senin, 16 Desember 2019.

Dia menyampaikan tanggapannya seusai serah terima jabatan Ketua Wantimpres.

Advertising
Advertising

Wiranto juga menjabat sebagai Dewan Pembina di Partai Hanura.

Dia menerangkan bahwa dengan jabatan Dewan Pembina Hanura masih diperbolehkan menduduki jabatan lain, termasuk Ketua Wantimpres.

Itu sebabnya, meminta Wiranto tak ada yang berkomentar aneh soal jabatannya di Wantimpres.

"Jadi jangan sampai ada komentar macam-macam. Kalau pun saya mundur (dari Hanura) bukan karena undang-undang. Saya mundur karena pertimbangan politik tertentu."

Tudingan buruk terhadap Wiranto muncul dari Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir.

Dia menyebut Wiranto sebagai orang yang haus kekuasaan.

Inas menilai Wiranto sebagai Ketua Wantimpr tak boleh lagi memiliki jabatan di partai politik.

Beberapa hari lalu, Inas menyebut, Wiranto masih tercatat dalam kepengurusan Hanura yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.

"Apakah syahwat berkuasa Wiranto belum terpuasi dengan jabatan Menkopolhukam yang lalu?" ujar dia.

Menurut Inas, sebagai seorang negarawan Wiranto seharusnya kembali ke Hanura untuk membenahi partai tersebut agar bisa kembali punya kursi di Senayan pada 2024.

Dia membandingkan Wiranto dengan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang yang menolak jabatan Wantimpres lantaran ingin fokus mengurus partai.

Berita terkait

Kemendagri: Desa Hanura Lampung Jadi Desa Teladan PKAD 2024 dengan Rekam Jejak Anti-Korupsi

17 jam lalu

Kemendagri: Desa Hanura Lampung Jadi Desa Teladan PKAD 2024 dengan Rekam Jejak Anti-Korupsi

Desa Hanura di Lampung menang lomba desa teladan PKAD 2024. Kemendagri menilai desa ini layak jadi contoh karena sukses menerapkan hasil pelatihan P3PD. Desa tersebut juga pernah dinobatkan oleh KPK sebagai Desa Anti-Korupsi.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

12 hari lalu

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

Presiden Prabowo melantik Jenderal TNI (Purn) Wiranto sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang keamanan dan politik.

Baca Selengkapnya

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

13 hari lalu

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

Prabowo telah melantik tujuh Penasihat Khusus Presiden untuk membantu pekerjaannya. Ini tugas dan gaji Penasihat Khusus Presiden.

Baca Selengkapnya

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Empat dari tujuh Penasihat Khusus Presiden Prabowo Subianto adalah purnawirawan jenderal TNI.

Baca Selengkapnya

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Prabowo mengangkat tujuh Penasihat Khusus Presiden. Empat di antaranya adalah Jenderal Purnawirawan TNI. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

13 hari lalu

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

Prabowo mengangkat sejumlah tokoh nasional untuk membantu pekerjaannya. Mereka diberi jabatan sebagai Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus

Baca Selengkapnya

Wiranto Akui Kebutuhan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Impor

47 hari lalu

Wiranto Akui Kebutuhan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Impor

Ketua Wantimpres Wiranto mengakui pemenuhan kebutuhan susu dalam program makan bergizi gratis nantinya masih tergantung pada impor.

Baca Selengkapnya

Makan Bergizi Gratis: Wiranto Ikut Meninjau hingga Menu Susu Ikan yang Didukung KKP

47 hari lalu

Makan Bergizi Gratis: Wiranto Ikut Meninjau hingga Menu Susu Ikan yang Didukung KKP

Uji coba makan bergizi gratis sudah dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia

Baca Selengkapnya

Wiranto Tinjau Uji Makan Bergizi Gratis di Solo: Perlu Perencanaan dari Sekarang

47 hari lalu

Wiranto Tinjau Uji Makan Bergizi Gratis di Solo: Perlu Perencanaan dari Sekarang

Wiranto mengatakan masukan dari daerah akan disampaikan kepada tim presiden terpilih yang akan melaksanakan makan bergizi gratis pada level nasional.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Klaim Dapat Dukungan Tokoh Publik: Walau Partainya Beda dengan Saya

30 Agustus 2024

Pramono Anung Klaim Dapat Dukungan Tokoh Publik: Walau Partainya Beda dengan Saya

Pramono Anung menyatakan mendapatkan dukungan tokoh publik, yang berada di luar PDIP.

Baca Selengkapnya