Gibran dan Bobby Ikut Pilkada, Politikus Ini Bela Dinasti Jokowi

Editor

Purwanto

Senin, 16 Desember 2019 12:21 WIB

Ketua DPD Partai NasDem, Saan Mustopa mengajak Walikota Bandung, Ridwan Kamil Blusukan ke Karawang, 14 Mei 2017. Hal itu dilakukan untuk mendongkrak popularitas Ridwan di pelosok Jawa Barat. TEMPO/HISYAM LUTHFIANA

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Saan Mustopa menilai rencana majunya Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Solo 2020 bukan bentuk upaya membangun dinasti politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Saan menyebut anak dan menantu Jokowi itu hanya akan menapaki karir politik.

"Itu karir politik, bukan dinasti politik," kata Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.

Menurut Saan, dinasti politik terjadi jika pencalonan itu terjadi di level yang sama. Semisal istri bupati yang mencalonkan diri menempati jabatan yang sama, lalu diikuti pencalonan anaknya di kemudian hari.

Sedangkan dalam konteks Gibran, kata Saan, ada jarak level yang jauh antara posisi yang ingin diduduki ayah Jan Ethes itu dengan jabatan Jokowi saat ini. Dia mencontohkan yang disebut dinasti semisal Jokowi mencalonkan istrinya, Iriana atau anak-anaknya menjadi presiden.

"Kalau jaraknya tinggi, ini seorang presiden, putranya maju di wali kota, itu gimana kita bisa kategorikan dinasti. Toh tidak melanggengkan kekuasaan presiden," kata Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat ini.

Advertising
Advertising

Nasdem, kata Saan, memang membuka peluang mengusung Gibran di pemilihan wali kota Solo dan Bobby di pilwakot Medan. Kedua nama itu dipertimbangkan dalam proses penjaringan yang sedang dilakukan Nasdem saat ini.

Menurut Saan, partainya menghitung popularitas, penerimaan (acceptability), dan elektabilitas dari para bakal calon. Setelah tiga hal itu baru kemudian partai akan menghitung kapabilitas atau kemampuan para kandidat.

Saan berujar tiga faktor pertama tadi penting dalam kontestasi pilkada. Dia pun menilai popularitas Gibran dan Bobby tak perlu diragukan. Selain itu mereka juga diuntungkan karena Solo dan Medan merupakan tempat asal dan tempat tinggal masing-masing.

Saan mengimbuhkan, lazim saja jika partai politik mencalonkan anak-anak dari pejabat publik karena dianggap berpeluang besar terpilih.

"Daripada misalnya dalam menghindari dinasti dan mencari calon lain yang peluang enggak terpilihnya tinggi, ya buat apa nyalonin kalau buat enggak terpilih?" kata dia.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

6 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

43 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

44 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

44 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

56 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya

Gibran Sambangi Pasar di Depok, Emak-emak: Hati-hati Becek, Mas

2 Februari 2024

Gibran Sambangi Pasar di Depok, Emak-emak: Hati-hati Becek, Mas

12 hari jelang pencoblosan, Cawapres Nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyambangi pedagang Pasar Kemirimuka, Depok, Jumat, 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

23 November 2023

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.

Baca Selengkapnya

5 Mahasiswa Gugat Anwar Usman di PN Jakarta Pusat

13 November 2023

5 Mahasiswa Gugat Anwar Usman di PN Jakarta Pusat

Sebanyak lima mahasiswa mendaftarkan gugatan terhadap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya