Kerja Sama dan Inovasi Dibutuhkan untuk Kendalikan Sampah Plastik

Minggu, 8 Desember 2019 18:40 WIB

Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas Elim Sritaba menjelaskan alternatif solusi dan standar kemasan ramah lingkungan dari kertas pada sesi diskusi panel Paviliun Indonesia di konferensi perubahan iklim COP25 UNFCCC di Madrid, Spanyol, Jumat (6/12/2019). APP Sinar Mas telah mengembangkan inovasi kertas kemasan yang terbuat dari bahan daur ulang dan 100% terurai alami yakni FoopakBioNatura.

INFO NASIONAL — Sampah kemasan plastik sekali pakai mengancam ekosistem dan mengganggu upaya pengendalian perubahan iklim. Inovasi dari sektor swasta untuk pengendalian sampah plastik sekali pakai sangat diharapkan karena regulasi yang ada butuh waktu untuk merespons perkembangan.

Asisten Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendiarti, menjelaskan sampah plastik melaju jauh dari darat hingga ke lautan. Bahkan 80 persen dari sampah plastik di lautan berasal dari daratan.

“Sampah plastik itu bukan hanya mengancam ekosistem, tapi juga mengancam kesehatan manusia,” katanya saat menjadi pembicara pada salah satu sesi diskusi panel Paviliun Indonesia di konferensi perubahan iklim COP25 UNFCCC di Madrid, Spanyol, Jumat, 6 Desember 2019.

Turut hadir sebagai pembicara pada sesi tersebut Kepala Pusat Standarisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian LHK, Noer Adi Wardojo; Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas, Elim Sritaba; dan Chairman of Indonesia Sustainable Development Solutions Network Profesor, Jatna Supriatna.

Menurut Nani, kebijakan Presiden Joko Widodo sangat tegas untuk mengendalikan sampah plastik. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Berdasarkan strategi yang telah diimplementasikan, sampah laut berhasil dikurangi hingga 11,2 persen dari rata-rata 0,49-0,68 juta ton per tahun.

Nani menuturkan inovasi pihak swasta sangat diharapkan untuk membantu pengendalian sampah laut. Beberapa yang sudah dilaksanakan di antaranya adalah penggunaan sampah plastik untuk aspal. “Inovasi juga diharapkan untuk menghasilkan kemasan yang mudah terurai secara alami yang dapat mengurangi 10 persen dari penggunaan plastik biasa,” katanya.

Noer Adi Wardojo menjelaskan resolusi yang dihasilkan pada sidang PBB untuk lingkungan (UNEA) di Nairobi, Kenya, Maret 2019 lalu, antara lain adalah tentang memajukan konsumsi dan produksi berkelanjutan, pengendalian sampah plastik di lautan dan mikroplastik, serta penggunaan plastik sekali pakai.

Resolusi tersebut mendorong disediakannya pilihan bagi publik untuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai serta memajukan edukasi kepada masyarakat. “Gelas kertas tanpa lapisan plastik atau kemasan yang terbuat dari singkong sudah bisa disediakan sehingga konsumen memiliki pilihan,” ujar Noer Adi.

Noer Adi menambahkan inovasi yang dilakukan oleh sektor swasta sangat membantu untuk mengendalikan sampah plastik sekali pakai. Pasalnya, di banyak negara lain, kebijakan yang diterapkan kerap terlambat merespons situasi di lapangan karena keterbatasan pilihan untuk berubah.

Sementara itu, Elim Sritaba menuturkan APP Sinar Mas telah mengembangkan inovasi kertas kemasan yang terbuat dari bahan daur ulang dan 100 persen terurai alami yakni FoopakBioNatura. Dia menjelaskan, salah satu tantangan dalam pengembangan FoopakBioNatura adalah menghilangkan lapisan plastik, yang pada umumnya terdapat di kemasan kertas lain yang biasanya digunakan untuk mencegah serapan air, minyak, dan suhu ekstrem.

“Berkat kerja keras tim kami yang mendedikasikan diri untuk melakukan riset selama lima tahun terakhir, kami berhasil mengganti lapisan plastik dengan lapisan berbasis air yang disegel dengan cara dipanaskan,” ucapnya.

Elim menuturkan FoopakBioNatura juga diproduksi secara terbarukan dari Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikelola secara bertanggung jawab. Kertas kemasan ini dapat 100 persen terurai dalam 12 minggu, bahkan jika hanya dibiarkan di tempat pembuangan akhir (TPA). Kemasan ini juga dapat didaur ulang 100 persen jika bersih dari limbah makanan.

Profesor Jatna Supriatna menegaskan pentingnya kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan konsumen untuk mengatasi maraknya sampah plastik dan dampaknya pada perubahan iklim. “Pemerintah memberikan regulasi dan sosialisasi, sementara perusahaan dan konsumen terus bahu-membahu untuk mengurangi penggunaan plastik. Saya harap, inovasi untuk mewujudkan transformasi ekonomi linear menjadi ekonomi sirkular, seperti yang dilakukan oleh APP Sinar Mas melalui FoopakBioNatura, juga dapat diikuti oleh para pemangku kepentingan lainnya,” kata Jatna. (*)

Berita terkait

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

9 jam lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

11 jam lalu

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024, dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Resmikan Gedung Baru The Gade Tower

12 jam lalu

PT Pegadaian Resmikan Gedung Baru The Gade Tower

PT Pegadaian meresmikan gedung barunya yang dinamakan The Gade Tower, di Jalan Kramat Raya, Jakarta, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

12 jam lalu

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengingatkan kepada seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI), untuk menjaga persaudaraan kebangsaan dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Implementasi ESG Telkomsel Tingkatkan Literasi Digital ke Lebih dari 1.000 Pelajar dan Guru di Indonesia

12 jam lalu

Implementasi ESG Telkomsel Tingkatkan Literasi Digital ke Lebih dari 1.000 Pelajar dan Guru di Indonesia

Telkomsel berhasil membangun kesadaran literasi digital bagi lebih dari 1.000 pelajar dan guru di Indonesia dengan memberikan berbagai pelatihan.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Tangerang Dorong Peningkatan Pelayanan RSUD

13 jam lalu

Pj Bupati Tangerang Dorong Peningkatan Pelayanan RSUD

Andi Ony meminta kepada seluruh jajaran RSUD Kabupaten Tangerang untuk terus berinovasi dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana pendukung demi pelayanan yang maksimal.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

14 jam lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

15 jam lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Gelar Halalbihalal Nasional, MUI Ingatkan Kembali Pesan Kemanusiaan Terkait Palestina

16 jam lalu

Gelar Halalbihalal Nasional, MUI Ingatkan Kembali Pesan Kemanusiaan Terkait Palestina

MUI ingin merawat tali silaturahmi dengan berbagai mitra kerja dan komponen bangsa

Baca Selengkapnya

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

17 jam lalu

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar berkomitmen untuk terus membersamai pelaku UMKM

Baca Selengkapnya