Jokowi Tolak Amandemen, Ketua DPP PDIP Salahkan Pratikno

Sabtu, 7 Desember 2019 06:49 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno berdialog dengan awak media di Istana Merdeka, Jakarta, 24 Oktober 2019. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PDIP di Majelis Permusyawaratan Rakyat, Ahmad Basarah, meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak bersikap emosional menolak amandemen Undang-undang Dasar 1945.

"Ya sebenarnya Pak Jokowi tidak harus menyampaikan pernyataan yang cenderung emosional menyikapi dinamika wacana dan rencana amandemen terbatas UUD 1945 untuk menghadirkan kembali haluan negara," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 6 Desember 2019.

Basarah menilai Jokowi tak akan emosional seumpama mendapatkan masukan yang komprehensif. Dia mengakui, saat ini memang ada dinamika yang berkembang ihwal agenda amandemen konstitusi.

Salah satu yang belakangan muncul ialah perubahan masa jabatan presiden dan pemilihan presiden oleh MPR. Namun, Basarah menegaskan agenda utama amandemen konstitusi adalah kembalinya haluan negara.

Agenda mengembalikan GBHN itu telah menjadi rekomendasi MPR periode 2014-2019, yang akan ditindaklanjuti oleh periode sekarang.

Advertising
Advertising

"Presiden perlu mendapatkan gambaran yang lebih utuh, lebih komprehensif, lebih substansi. Jangan akhirnya Presiden menanggapi dinamika di luar pembicaraan di MPR," kata dia.

Ketua DPP PDIP ini lantas menyinggung peran Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Menurut Basarah, Pratikno kurang menjalankan fungsi koordinasi antara Presiden dan MPR ihwal agenda amandemen UUD 1945 ini.

Dia mengatakan bahwa Pratikno belum pernah mengundang MPR dan Fraksi PDIP untuk berdiskusi perihal ini. Padahal, kata Basarah, diskusi itu penting agar ada gambaran yang lebih komprehensif dan bukan cuma sebatas riak-riak politik soal amandemen.

"Fungsi-fungsi koordinasi politik dan koordinasi di Presiden di lingkungan Istana Negara, Mensesneg harus lebih efektif, berkoordinasi dengan publik, berkoordinasi dengan kami di MPR," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menolak amandemen UUD 1945 lantaran berpotensi melebar ke mana-mana. Dia menilai lebih baik tak usah dilakukan amandemen konstitusi sama sekali.

"Sekarang kenyataannya begitu, kan. Ada yang lari presiden dipilih MPR, lari tiga periode. Jadi lebih baik enggak usah amandemen. Kita konsentrasi saja ke tekanan eksternal yang tidak mudah diselesaikan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

5 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

9 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

12 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

15 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

15 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya