Agun: Syarat Dukungan Ketua Umum Golkar Tentukan di Bilik Suara
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Endri Kurniawati
Senin, 25 November 2019 10:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa yang menyatakan akan maju sebagai calon ketua umum pada musyawarah nasional atau Munas Golkar, Desember mendatang mengatakan perhelatan itu harus dijalankan sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Dasar Rumah Tangga. Dia mendesak agar syarat dukungan 30 persen bagi calon ketua umum ditetapkan di bilik suara munas. Bukan dengan surat dukungan seperti yang sekarang dilakukan kubu Airlangga dan Bambang Soesatyo.
"Dukungan 30 persen itu bukan dengan surat, karena rawan intimidasi, iming-iming, dan pragmatisme. Dukungan itu nanti setelah di bilik suara munas," kata Agun kepada Tempo, Senin, 25 November 2019.
Munas Golkar memanas seiring dengan saling tuding antara kubu Airlangga dan Bambang Soesatyo. Kedua kubu menuduh satu sama lain ingkar komitmen. Kubu Airlangga menuduh Bambang tak konsisten karena tetap maju padahal sudah menjadi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Sedangkan kubu Bambang menuduh Airlangga tak tepat janji untuk memfasilitasi para pendukungnya di kursi alat kelengkapan DPR.
Agun menjelaskan, alasannya maju sebagai calon ketua umum ialah demi munas Golkar yang tetap demokratis. Pernyataan Agun sekaligus mundur dari posisinya sebagai wakil sekretaris panitia Munas Golkar. "Saya deklarasi pada saat rapat pleno panitia munas. Deklarasi ini demi menyelamatkan Golkar agar tidak menjadi dinosaurus."
Dia mengaku khawatir dengan gerakan dari kubu Airlangga Hartarto yang mendorong terjadinya aklamasi di munas. Di sisi lain, ada kemungkinan Bambang Soesatyo urung mencalonkan diri. Ia melihat sendiri adanya gerakan yang berusaha mendesak Bambang untuk mundur.
"Masih banyak gerakan-gerakan di lingkungan internal Golkar, saya lihat sendiri, yang mencoba mendorong Dewan Pakar, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan untuk mempertemukan Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo," ujarnya.
Agun sudah menyatakan niatnya untuk maju itu dalam rapat pleno panitia Munas Golkar. Dalam rapat itu, Ketua Panitia Munas Melchias Markus Mekeng sebelumnya menyampaikan arahan bahwa forum tertinggi partai beringin itu harus demokratis dan tak boleh ada gerakan jegal-menjegal. "Saya ingin berkontribusi untuk partai yang sudah membesarkan saya ini," ujar anggota DPR enam periode ini.