Tangani Radikalisme, Begini Saran untuk Mendagri dan Menag

Reporter

Halida Bunga

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 24 November 2019 18:05 WIB

Halili - Direktur Riset Setara Institute

TEMPO.CO, Jakarta - Setara Institute dan 10 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) memaparkan 6 agenda prioritas pemajuan toleransi dan penanganan radikalisme di daerah kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama Fachrul Razi dan pemerintah daerah.

Hal ini disampaikan Direktur Riset Setara Institut Halili dalam diskusi bertajuk Pemajuan Toleransi di Daerah: Input untuk Menag dan Mendagri di Jakarta, Ahad 24 November 2019.

Salah satu upaya pemajuan toleransi dan penanganan radikalisme itu diantaranya adalah memperkuat aktor-aktor strategis, seperti FKUB. Halili menjelaskan, FKUB memiliki tugas untuk menangani persoalan kebebasan beragama dan berkeyakinan, termasuk politik identitas.

Namun, tugas itu tak berbanding lurus dengan pranata kelembagaan, dasar hukum, dukungan anggaran. "Dan peningkatan kapasitas anggota FKUB dalam mediasi dan resolusi konflik," kata Halili.

Untuk itu, Setara dan FKUB meminta Menag dan Mendagri memberi perhatian khusus kepada FKUB. Pertama, dengan melakukan penguatan kelembagaan FKUB melalui pembentukan Peraturan Presiden tentang kedudukan, tugas dan fungsi FKUB yang mencakup promosi toleransi dan kebebasan beragama dan dalam pencegahan intoleransi, radikalisme dan terorisme.

Advertising
Advertising

Halili menjelaskan, saat ini kelembagaan FKUB didasarkan pada Peraturan Bersama Dua Menteri (PBM) No 9 dan 8 tahun 2006. Peningkatan kekuatan hukum yang mengatur kelembagaan FKUB, dikatakan Halili, lebih sejalan dengan agenda prioritas pemerintah tentang pemajuan toleransi dan penanganan radikalisme.

Kedua, Halili mengatakan Menag dan Mendagri perlu melakukan penguatan kapasitas anggota FKUB melalui kegiatan upgrading, training dan kesempatan memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang tata kelola toleransi.

Ketiga, perlunya memfasilitasi pelembagaan partisipasi elemen masyarakat sipil dengan memperkuat sinergi dalam pencegahan dan penanganan intoleransi, radikalisme, dan terorisme antara FKUB dengan sejumlah organisasi.

"Organisasi yang memiliki perhatian yang sama. Untuk menjamin dan memajukan kebebasan beragama dan berkeyakinan," ujarnya.

Keempat, Menag dan Mendagri perlu memberikan dukungan pendanaan yang memadai, layak dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan peranan FKUB dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Kelima, perlunya memfasilitasi penguatan standar dan sistem kerja FKUB dengan standard operating procedures (SOP) yang partisipatif dan inklusif.

Keenam, memberikan dukungan atas berbagai inisiatif FKUB dalam mempromosikan toleransi. "Sebagai bagian tak terpisahkan dari agenda dan program prioritas nasional pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dalam pencegahan intoleransi, radikalisme dan terorisme," ujarnya.

Berita terkait

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

16 hari lalu

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

Ayah remaja yang ditangkap karena menikam seorang uskup di Sydney tidak melihat tanda-tanda radikalisme pada putranya.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

26 hari lalu

Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

Menurut Haedar, maklumat yang disampaikan Muhammadiyah lebih awal tak bermaksud mendahului pihak tertentu dalam penentuan Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

32 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Peringkat Solo Merosot Sebagai Kota Paling Toleran, Walkot Susun Perda Toleransi

59 hari lalu

Peringkat Solo Merosot Sebagai Kota Paling Toleran, Walkot Susun Perda Toleransi

Hal itu dilakukan setelah turunnya peringkat Kota Solo sebagai kota paling toleran di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Uniknya Perayaan Imlek di Semarang, Ada Tradisi Tuk Panjang Simbol Toleransi

10 Februari 2024

Uniknya Perayaan Imlek di Semarang, Ada Tradisi Tuk Panjang Simbol Toleransi

Tradisi tuk panjang biasanya dilakukan orang Tionghoa di rumah orang paling tua, tetapi di Semarang dilakukan di jalanan menjelang Imlek.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Tangkal Gerakan Radikalisme

8 Februari 2024

Bamsoet Ajak Tangkal Gerakan Radikalisme

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo mengapresiasi kesolidan kader Pemuda Pancasila di berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bicara Toleransi: Sejak Kecil Orang Indonesia Sudah Biasa dengan Perbedaan

15 Januari 2024

Mahfud Md Bicara Toleransi: Sejak Kecil Orang Indonesia Sudah Biasa dengan Perbedaan

Mahfud Md menyebut sejatinya soal kerukunan, kesamaan kedudukan hukum, antarumat beragama sudah selesai sejak lama.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Nilai Gerakan Radikalisme karena Merasa Ada Ketidakadilan

14 Januari 2024

Mahfud Md Nilai Gerakan Radikalisme karena Merasa Ada Ketidakadilan

"Karenanya, mari membangun keadilan, menegakkan hukum dengan baik. Ini pintu kemajuan ekonomi dan pemerataan," kata Mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Mengaku Punya Teman Pendeta, Mahfud Md: Dia Antar Saya ke Masjid

4 Januari 2024

Mengaku Punya Teman Pendeta, Mahfud Md: Dia Antar Saya ke Masjid

Mahfud Md membagikan kisah persahabatannya dengan seorang pendeta di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Atasi Terorisme dan Radikalisme, Prabowo Sebut Perlu Percepatan Transformasi Pembangunan

24 November 2023

Atasi Terorisme dan Radikalisme, Prabowo Sebut Perlu Percepatan Transformasi Pembangunan

Prabowo mengatakan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme tumbuh subur saat rakyat putus asa dan kehilangan harapan mengenai masa depan.

Baca Selengkapnya