Kaji Pembelian Sukhoi, Prabowo: Kami Butuh Efisiensi
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Endri Kurniawati
Sabtu, 23 November 2019 06:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan mengkaji rencana pembelian 11 Sukhoi SU-35 dari Rusia. Pemerintah melihat dari sejumlah sisi seperti efisiensi anggaran dan keuntungan yang Indonesia terima.
"Kami kaji terus nanti cost dan benefit-nya gimana. Jadi kami akan lihat, yang kami butuh adalah efisiensi, penghematan, dan daya guna," kata Menteri Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 22 November 2019.
Menurut Prabowo, tidak ada tenggat waktu khusus untuk menyelesaikan kajian ini. Ia akan terus mengkaji hingga selesai.
Rencana pembelian Sukhoi SU-35 dari Rusia ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Namun hingga kini belum terealisasi. Nilai jual 11 pesawat yang disepakati ini mencapai US$ 1,14 miliar atau sekitar Rp 16 triliun.
Menteri Pertahanan 2014-2019, Ryamizard Ryacudu, pernah mengatakan salah satu hambatan pembelian Sukhoi ini adalah belum rampungnya perjanjian imbal dagang antara pemerintah Indonesia dan Rusia.
Seperti diketahui Rusia diwajibkan untuk membeli komoditas asal Indonesia sebesar 50 persen dari nilai pembelian Sukhoi tersebut. Total nilai pembelian untuk 11 unit alat tempur itu US$ 1,14 miliar dengan kontribusi dari imbal beli US$ 570 juta.
Prabowo menjelaskan pemerintah Indonesia akan mendorong agar perjanjian imbal beli dengan Rusia ini segera diselesaikan. "Akan dilanjutkan terus."