Usai Temui Mahfud, Denny Indrayana Bicara Penegakan Hukum Pilkada

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Kamis, 21 November 2019 13:28 WIB

Denny Indrayana kuasa hukum Pemprov DKI dalam kasus sengketa Izin Reklamasi Pulau I dan H di PTUN, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, 31 Juli 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menegaskan sistem pemilihan kepala daerah merupakan pilihan-pilihan dalam politik hukum, baik pilkada asimetris, pilkada langsung, maupun tidak langsung.

"Kalau dari sisi hukum tata negara, baik (pilkada) langsung, enggak langsung, asimetris, itu adalah pilihan-pilihan politik hukum," katanya, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.

Yang perlu digaris bawahi, tegas dia, apapun pilihannya harus dipegang teguh prinsip-prinsip penegakan hukumnya, yakni jujur dan adil, tanpa politik uang, dan tak ada praktik koruptif.

"Itu yang penting. Apapun sistem pemilunya," kata Guru Besar Tamu pada Fakultas Hukum dan Fakultas Sospol, Universitas Melbourne, Australia itu.

Diakui Denny yang pernah menjadi Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, masyarakat sepertinya masih menaruh harapan besar terhadap pilkada langsung.

"Saya baca keinginan masyarakat saat ini tetap yang (pilkada) langsung, sebab ada partisipasi masyarakat," katanya.

Namun, Denny mengingatkan sistem pilkada langsung memang harus dibenahi, utamanya pada sisi anggaran agar tidak terlalu mahal serta meminimalkan praktik yang koruptif.

"Praktik politik yang koruptif itu harus di sikapi dengan perbaikan serius dan mendasar," katanya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebutkan tengah mengkaji sejumlah opsi sebagai solusi atas evaluasi pilkada langsung, salah satu opsinya adalah pilkada asimetris.

Pilkada asimetris yang dimaksud adalah sistem yang memungkinkan adanya perbedaan mekanisme penyelenggaraan pilkada antardaerah.

Perbedaan mekanisme penyelenggaraan dimungkinkan karena suatu daerah memiliki karakteristik tertentu, seperti kekhususan dalam aspek administrasi, budaya, atau aspek strategis lainnya.

Selama ini, pilkada asimetris sudah berjalan dengan adanya perbedaan sistem pilkada di sejumlah daerah, misalnya DKI Jakarta, Aceh, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan seiring wacana itu bakal diperluas ke daerah-daerah lain.

ANTARA

Berita terkait

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

3 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Operasi Ketupat 4-16 April 2024, Program Polri Selama Masa Mudik Lebaran

44 hari lalu

Operasi Ketupat 4-16 April 2024, Program Polri Selama Masa Mudik Lebaran

"Operasi Ketupat akan digelar sejak 4-16 April 2024," kata Kakorlantas Polri Irjen. Pol. Aan Suhanan.

Baca Selengkapnya

Kritik Kampus Berlanjut, Civitas Academica Universitas Brawijaya Sampaikan 8 Imbauan pada Pemerintah

6 Februari 2024

Kritik Kampus Berlanjut, Civitas Academica Universitas Brawijaya Sampaikan 8 Imbauan pada Pemerintah

Penyampaian sikap itu dilaksanakan di depan gedung rektorat kampus tersebut di Malang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Sebut Tetap Jadi Pendekar Hukum dan Tak Korbankan Reputasi jika Menang

25 Januari 2024

Mahfud Md Sebut Tetap Jadi Pendekar Hukum dan Tak Korbankan Reputasi jika Menang

Mahfud Md. mengatakan akan berkomitmen untuk menjadi pendekar hukum ketika menang bersama calon presiden Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Strategi Penegakan Hukum ala Mahfud Md: Sikat Pejabat yang Korup, Lindungi Rakyat yang Tertindas

16 Januari 2024

Strategi Penegakan Hukum ala Mahfud Md: Sikat Pejabat yang Korup, Lindungi Rakyat yang Tertindas

Mahfud menyebut pihaknya akan melakukan dua cara dalam menegakkan hukum, yaitu offensive atau menyerang dan defensif atau bertahan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Bilang Wapres Bukan Ban Serep, Serahkan Penegakan Hukum ke Mahfud jika Menang

30 Desember 2023

Ganjar Bilang Wapres Bukan Ban Serep, Serahkan Penegakan Hukum ke Mahfud jika Menang

Ganjar Pranowo menyebut telah membuat kesepakatan dengan dan cawapresnya Mahfud MD terkait tugas presiden dan wakil presiden jika menang

Baca Selengkapnya

Refleksi Hari HAM Sedunia, Dosen dan Aktivis Yogya Kritik Pelemahan Penegakan Hukum dan Demokrasi

12 Desember 2023

Refleksi Hari HAM Sedunia, Dosen dan Aktivis Yogya Kritik Pelemahan Penegakan Hukum dan Demokrasi

Dosen dan aktivias Yogyakarta itu berkumpul dalam satu forum untuk mengkritik pelemahan penegakan hukum da demokrasi.

Baca Selengkapnya

Hari Antikorupsi Sedunia 2023: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Periode Kedua Jokowi 2019-2022

9 Desember 2023

Hari Antikorupsi Sedunia 2023: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Periode Kedua Jokowi 2019-2022

Pada Hari Antikorupsi Sedunia 2023, lihat Indeks Persepsi Korupsi Indonesia pada masa pemerintahan periode kedua Jokowi 2019-2022.

Baca Selengkapnya

Agus Rahardjo Bilang Presiden Intervensi KPK, Mahfud Md Sebut Ada Parpol dan Pejabat juga Lakukan Lobi-lobi

1 Desember 2023

Agus Rahardjo Bilang Presiden Intervensi KPK, Mahfud Md Sebut Ada Parpol dan Pejabat juga Lakukan Lobi-lobi

Mahfud Md., mengatakan intervensi ke KPK bukan hanya dari presiden kalau memang fenomena itu terjadi. Sejauh yang ia dengar, Mahfud menyebut ada partai politik dan pejabat yang melakukan lobi-lobi

Baca Selengkapnya