Dirjen Otda: Pilkada Kini Sudah Asimetris, Contoh Yogya

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Rabu, 20 November 2019 15:56 WIB

KPU sedang merumuskan penerapan "E-Rekapitulasi" agar dapat digunakan sebagai data penetapan hasil penghitungan suara.

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Akmal Malik, menegaskan Kementerian Dalam Negeri tidak pernah menggagas atau mendorong kepala daerah kembali dipilih DPRD. Pemilihan kepala daerah oleh DPRD tingkat II atau I dilakukan pada masa Orde Baru berkuasa.

"Kami tidak pernah mendorong oleh DPRD yang kami katakan buatlah Pilkada langsung yang asimetris," kata Malik di Jakarta, Rabu.

Kemudian, pilkada asimetris pun juga bukan digagas Kementerian Dalam Negeri, sebenarnya Indonesia sudah menggunakan model pilkada ini dari sebelumnya.

"Sudah berjalan, bukan kami yang mengusulkan, sekarang sudah asimetris kok, coba lihat Jogja, bedakan," kata dia.

Hanya saja, menurut dia, pilkada yang sudah berjalan asimetris itulah yang perlu diperluas guna mengakomodasi kebutuhan daerah yang berbeda-beda.

"Jangan membuat aturan itu mudahnya saja, tapi seharusnya bisa mendorong demokrasi hidup sesuai dengan kondisi kedaerahan masing-masing, coba lihat sekarang regulasi Peraturan KPU, Bawaslu-nya sama semua, simetris. Yang kami katakan asimetrisnya di situ," ucapnya.

Pilkada langsung dengan metode asimetris itu kata dia tidak menyamakan kebutuhan masing-masing daerah dalam memilih kepala daerah, pilkadanya berbeda antara daerah kepulauan dengan daratan, daerah dengan kota.

"Bagaimana konsepnya, tunggu saja sedang kami siapkan tidak untuk 2020, sepertinya 2024, karena tahapan sudah mulai," ujarnya.

ANTARA

Berita terkait

Muhaimin Sebut PKB Segera Usulkan Kajian Peniadaan Jabatan Gubernur ke Baleg DPR

3 Februari 2023

Muhaimin Sebut PKB Segera Usulkan Kajian Peniadaan Jabatan Gubernur ke Baleg DPR

PKB nilai pilkada langsung untuk gubernur sangat tidak efektif. Alasannya kewenangannya dan programnya tidak sebanding dengan lelahnya di pilkada

Baca Selengkapnya

Apa Itu Pilkada Asimetris yang Kembali Diwacanakan Mendagri Tito?

21 Juni 2020

Apa Itu Pilkada Asimetris yang Kembali Diwacanakan Mendagri Tito?

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian kembali melemparkan wacana soal Pilkada Asimetris.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Tolak Ide Mendagri Tito Soal Pilkada Asimetris

20 Juni 2020

Ganjar Pranowo Tolak Ide Mendagri Tito Soal Pilkada Asimetris

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak sepakat dengan ide Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terkait Pilkada asimetris.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Minta Publik Tak Alergi dengan Pilkada Asimestris

20 Juni 2020

Mendagri Tito Minta Publik Tak Alergi dengan Pilkada Asimestris

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kembali melontarkan Pilkada asimetris. Yaitu ada daerah yang menggelar pemilihan langsung ada yang tidak.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Minta Partai Politik Kaji Perubahan Sistem Pilkada

8 Januari 2020

Mendagri Tito Minta Partai Politik Kaji Perubahan Sistem Pilkada

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta partai politik mengkaji sistem Pilkada. Ada opsi Pilkada tak langsung.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Tito Karnavian Gelar Riset Plus Minus Pilkada Langsung

5 Desember 2019

Anak Buah Tito Karnavian Gelar Riset Plus Minus Pilkada Langsung

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta anak buahnya menggelar riset plus minus Pilkada Langsung maupun tak langsung.

Baca Selengkapnya

Biaya Pilkada Mahal, Formappi: Elite Seolah Salahkan Rakyat

24 November 2019

Biaya Pilkada Mahal, Formappi: Elite Seolah Salahkan Rakyat

Peneliti Formappi Lucius Karus menilai para elite politik seakan-akan menyalahkan masyarakat atas tingginya biaya Pilkada langsung.

Baca Selengkapnya

Usai Temui Mahfud, Denny Indrayana Bicara Penegakan Hukum Pilkada

21 November 2019

Usai Temui Mahfud, Denny Indrayana Bicara Penegakan Hukum Pilkada

Yang penting dalam pilkada, kata dia, prinsip-prinsip penegakan hukumnya yakni harus jujur dan adil, tanpa politik uang, dan tak ada praktik koruptif.

Baca Selengkapnya

Denny Indrayana: Potensi Politik Uang Pilkada Harus Diantisipasi

21 November 2019

Denny Indrayana: Potensi Politik Uang Pilkada Harus Diantisipasi

Menurut Denny Indrayana, Pilkada yang merusak demokrasi adalah yang marak dengan praktik politik uang.

Baca Selengkapnya

Dirjen Otda: Janji Gombal Kepala Daerah Jadi Sampah Perda

20 November 2019

Dirjen Otda: Janji Gombal Kepala Daerah Jadi Sampah Perda

Janji-janji gombal kampanye dianggap sebagai cara berdemokrasi yang buruk.

Baca Selengkapnya