Begini Langkah Berkarya dan PKS Tolak Iuran BPJS Kesehatan Naik

Reporter

Halida Bunga

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 20 November 2019 14:59 WIB

ki-ka) Sekretaris Jendral PKS Mustafa Kamal, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berjabat tangan seusai konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa, 19 November 2019. TEMPO/Ahmad Tri Hawaari

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Berkarya dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersepakat menolak kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan.

Ketua DPP Partai Berkarya Vasco Ruseimy mengatakan, penolakan itu akan disuarakan melalui legislatif. "Dari sisi PKS, kan PKS punya wakil di DPR. Itu akan disuarakan. Berkarya juga di jajaran daerah tingkat 1 dan 2 punya beberapa anggota. Kita suarakan melalui legislatif," kata Vasco kepada Tempo, Rabu, 20 November 2019.

Selain melalui legislatif, Vasco menjelaskan Berkarya dan PKS akan membentuk opini dan mengeluarkan pernyataan penolakan kenaikan iuran BPJS melalui anggota-anggotanya. "Serta mengkritik semua program pemerintah yang enggak pro rakyat," ujarnya.

Vasco menegaskan, hal ini bertujuan untuk menjaga kedaulatan ekonomi negara. Dia menyebut pihaknya tak ingin rakyat dikorbankan dengan menaikkan harga BPJS, listrik, maupun BBM.

Dia menegaskan, menaikkan harga bukanlah teori yang berpihak pada rakyat. Hal itu hanya menjadi cara mudah yang tidak dipikirkan pemerintah. Dia mengkritik keras kinerja pejabat negara yang dibayar rakyat dalam mencari solusi yang benar.

Advertising
Advertising

"Bukan cuma menaikkan harga. Naikin harga semua juga bisa kalau cuma buat nyari duit doang. Kalau negara ini butuh uang, bukan rakyat yang dikeruk duitnya. Cari solusi lain. Pemerintah yang punya tugas itu," katanya.

Sebelumnya, PKS dan Partai Berkarya besutan Tommy Soeharto menggelar pertemuan pada Selasa, 19 November 2019. Pertemuan yang berlangsung selama sekitar satu jam di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan itu menghasilkan lima poin nota kesepahaman.

Salah tau nota kesepahaman itu antara lain terkait upaya membangun kedaulatan dan kemandirian ekonomi nasional. Praktiknya, mereka menolak kenaikan iuran Bantuan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS), tarif dasar listrik, harga bahan bakar minyak (BBM), dan lainnya.

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

1 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

12 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

1 hari lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

1 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

2 hari lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

2 hari lalu

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengiyakan bahwa Kota Depok Mohammad Idris masuk bursa calon gubernur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

2 hari lalu

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

Salah satu kemudahan yang diberikan saat ini adalah peserta JKN aktif dapat berobat hanya dengan menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya