Hidayat Nur Wahid: Sejarah Muhammadiyah Bukti Umat Aktif Jaga Keutuhan NKRI

Selasa, 19 November 2019 16:02 WIB

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, saat menghadiri Sosialisasi Empat Pilar di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan UMJ, Selasa, 19 November 2019.

INFO NASIONAL — Di tengah kegembiraan warga Muhammadiyah memperingati milad Muhammadiyah ke-107, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengingatkan jasa para pimpinan Muhammadiyah dalam mengawal NKRI. Menurut politisi asal Prambanan, Klaten Jawa Tengah, ini peran pimpinan Muhammadiyah menjaga tetap utuhnya NKRI sangatlah besar.

Mr. Kasman Singodimedjo misalnya, dia adalah pimpinan Muhammadiyah yang menguasai bidang hukum. Kasman merupakan Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Salah satu jasa besar Mr. Kasman bagi bangsa Indonesia adalah turut meletakkan dasar-dasar penyusunan konstitusi. Bersama Ki. Bagus Hadikusumo dan KH. Wahid Hasyim, Mr. Kasman berperan besar menerima keberatan kelompok Indonesia timur atas tujuh kata dalam piagam Jakarta, dan mengubahnya menjadi bunyi sila pertama Pancasila seperti sekarang ini.

"Kalau saja Mr. Kasman, Ki Bagus Hadikusumo, dan KH. Wahid Hasyim, menolak penghapusan tujuh kata dalam piagam Jakarta, apa jadinya Indonesia waktu itu. Mungkin umur Proklamasi 17 Agustus tidak akan sepanjang sekarang," kata Hidayat saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar di hadapan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Jakarta. Acara yang berlangsung di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan UMJ, Selasa, 19 November 2019, itu dihadiri anggota Fraksi PKS MPR RI Mardani Ali Sera, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Misriandi, serta Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Iswan.

Selain Mr. Kasman dan Ki. Bagus Hadikusumo, kata Hidayat, pimpinan Muhammadiyah yang juga berjasa terhadap NKRI adalah Panglima Besar Soedirman. Dalam kondisi sakit paru-paru yang sangat parah, Soedirman tetap berjuang memimpin perang gerilya. Dengan keberaniannya itu, keberadaan Indonesia masih tetap diakui dunia.

Selain pimpinan Muhammadiyah yang memang menguasai ilmu agama, menurut Hidayat, ulama-ulama di luar Muhammadiyah juga banyak yang ikut memberi kontribusi terhadap tegaknya NKRI. Sebut saja KH. Hasyim Asy'ari, ulama NU yang mencetuskan resolusi jihad sehingga muncul perlawanan 10 Oktober, serta Muhamad Natsir, tokoh Islam yang dikenal dengan Mosi Integral. Natsir berusaha menyampaikan gagasan menolak RIS kepada Mohammad Hatta. RIS sebelumnya dikukuhkan Belanda melalui Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada 1949, dan memecah Indonesia menjadi 16 negara bagian. Usaha Mohamad Natsir akhirnya diterima oleh Soekarno, kemudian Indonesia kembali menjadi NKRI.

Advertising
Advertising

Melihat perjalanan sejarah tersebut, menurut Hidayat, dikotomi antara Islam dan Indonesia tak perlu dipersoalkan. Karena sejak awal, umat Islam sudah ikut berjuang demi tegaknya bangsa Indonesia.

"Saya tidak habis pikir, masih ada orang yang takut terhadap Islam. Mana mungkin orang yang dulu berjuang dan berkorban demi bangsanya, kini membuat kerusakan. Maka kita harus mempelajari sejarah untuk bisa melihat persoalan ini secara lebih jelas," kata Hidayat. (*)

Berita terkait

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

3 hari lalu

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

Kader SOKSI siap membantu menyukseskan jalannya pemerintahan Prabowo - Gibran agar bisa mewujudkan amanah konstitusi.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

4 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

4 hari lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

8 hari lalu

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa mempererat tali silaturahmi untuk mengukuhkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa saat menghadiri halal bihalal PKS.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

9 hari lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

9 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

10 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

10 hari lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

11 hari lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

11 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya