Wapres Ma'ruf Amin Imbau Isi Khotbah Tak Berisi Narasi Permusuhan
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Amirullah
Minggu, 17 November 2019 15:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau agar pesan dalam khotbah lebih disaring sebelum disampaikan kepada masyarakat. Ma'ruf tak ingin khotbah yang dibawakan di Indonesia berisi pesan-pesan yang membawa narasi permusuhan.
"Khotbah di masjid, dalam ceramah-ceramah, kita hindarilah narasi yang membuat permusuhan. (Perkuat) rasa saling membantu," kata Ma'ruf saat memberi sambutan di acara jalan santai lintas kepercayaan (Interfaith Walk), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad, 17 November 2019.
Ma'ruf mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan narasi-narasi kerukunan, bukan narasi-narasi konflik. Selain lewat khotbah, Ma'ruf mengatakan narasi kerukunan juga bisa dibentuk lewat kegiatan semacam Interfaith Walk itu.
Ma'ruf meyakini bahwa kegiatan semacam itu, meski skalanya kecil dan biaya yang tak banyak, bisa membangun Indonesia yang lebih toleran ke depannya.
"Saya tidak pernah merasa berbahagia seperti hari ini. Biayanya murah, tetapi manfaatnya besar. Ini kan teori ekonomi, biaya murah tetapi keuntungan besar," kata dia.
Interfaith Walk yang diadakan oleh Nasaruddin Umar Office (NUO) ini mengusung tema “Menumbuhkan Toleransi Merawat Kebhinnekaan”. Nasaruddin Umar mengatakan dasar pemikiran kegiatan ini adalah kebhinnekaan adalah sebuah anugerah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang merupakan aset berharga.
Acara ini dirangkai dalam beberapa kegiatan, yaitu jalan santai, hiburan, dan orasi perdamaian. Bahkan menurut Nasaruddin, Ma'ruf mengatakan kegiatan semacam ini perlu diperbanyak lagi ke depannya.
"Beliau tadi menyampaikan sepanjang jalan (saat acara) bahwa kita merindukan Indonesia yang seperti ini," kata Nasaruddin.