Pembubaran Upacara Ki Ageng Mangir di Bantul Bukan yang Pertama

Rabu, 13 November 2019 07:25 WIB

Ketua Paguyuban Padma Buwana dan keturunan Ki Ageng Mangir bersama peserta upacara leluhur lintas agama di Pajangan, Bantul (TEMPO/Shinta Maharani)

TEMPO.CO, Bantul -Ketua Paguyuban Padma Buwana yang beragama Hindu, Utiek Suprapti menyebutkan penolakan upacara memperingati wafatnya Ki Ageng Mangir, tokoh yang berseberangan dengan kerajaan Mataram di Kecamatan Pajangan, Bantul pada Selasa, 12 November bukan kali pertama.

Utiek menyebut kegiatan itu sebagai piodalan, yakni upacara yang berakar dari tradisi Hindu Bali yang berlangsung setiap tahun satu kali.

Tahun 2012, penolakan juga terjadi. Bahkan, Utiek mengaku pernah mendapatkan penolakan dari kelompok organisasi masyarakat tertentu. “Kami dianggap menyembah berhala. Yang menolak orang-orang yang sama,” kata Utiek di rumahnya di Dusun Mangir Lor, Desa Mangir, Kecamatan Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Selasa, 12 November 2019.

Di dusun itu, Utiek merupakan warga minoritas beragama Hindu yang tinggal di sana sejak1998. Dia merupakan keturunan Ki Ageng Mangir dengan gelar Pemangku Candi Mahalingga Padma Buana atau pemimpin spiritual tertinggi. Rumah Utiek seringkali menjadi tujuan umat Hindu dari Bali untuk berziarah ke leluhurnya. Selain itu, tamu dari Jepang juga pernah singgah ke rumah Utiek untuk belajar spiritualitas.

Selasa sore, 12 November, tamu lintas agama yang datang dari berbagai daerah berkumpul I rumah Utiek untuk memperingati wafatnya Ki Ageng Mangir. Mereka datang dari Kediri, Ngawi, Jakarta, Jambi, dan Kepulauan Talaut, Sulawesi Utara.

Advertising
Advertising

Tamu-tamu itu di antaranya beragama Hindu, Buddha, dan Katolik. Perwakilan dari Jambi misalnya bergelar Dirajo Maharajo. “Kami semua bersaudara dan menghormati leluhur,” kata Utiek.

Pukul 14.00 berlangsung prosesi upacara yang dipimpin Padma Wiradharma, Pandita Budha Tantrayana Kasogatan untuk menghormati alam semesta seisinya, seperti bumi, air, tanah, udara, matahari, bulan.

Sajian upacara leluhur Ki Ageng Mangir lintas agama di Kecamatan Pajangan, Bantul (TEMPO/Shinta Maharani)

Setelah itu, seharusnya berlangsung upacara Hindu, yang dipimpin Ida Begawan Manuaba. Lalu dipimpin perwakilan Sunda Wiwitan, Kerinci Kuno, dan Talaut. Tapi, upacara terhenti dan baru sampai pada Pandita Buddha Tantrayana Kasogatan.

Satu jam setelah prosesi upacara beralangsung, puluhan polisi dan warga dusun setempat mendatangi acara itu. Setidaknya sepuluh warga Dusun Mangir Lor berteriak meminta agar peserta menghentikan upacara tersebut pukul 15.30. “Saya trauma. Mangir yang dikenal sebagai desa wisata spiritual tidak aman,” kata Padma Wiradharma.

Sehari sebelum upacara itu berlangsung, Kapolsek Pajangan memanggil Utiek ke kantor polisi setempat untuk memberikan pejelasan tentang acara tersebut. Kepada Utiek, Kapolsek Pajangan meminta Utiek membatalkan acara tersebut karena sejumlah warga keberatan. Alasannya kegiatan tersebut tidak berizin.

Utiek bersama kerabatnya tetap menggelar upacara tersebut sebagai hak untuk menjalankan ibadah menghormati leluhurnya. Utiek menunjukkan surat pemberitahuan adannya upacara tersebut yang ditandatangani Ketua RT 2 dusun tersebut, Subani dan sejumlah penduduk dusun tersebut.

Kepala Polisi Resor Bantul Ajun Komisaris Besar Polisi Wachyu Tri Budi Sulistiyono membantah polisi menghentikan upacara tersebut. Polisi menurut dia datang ke lokasi untuk mengamankan agar tidak terjadi konflik.

Sebagian warga dusun tersebut keberatan dan mempertanyakan izin acara tersebut. “Polisi tidak menghentikan. Kami hanya minta upacara dipercepat karena rawan konflik,” kata Wachyu.

Ia menampik pembubaran upacara itu karena campur tangan dari organisasi masyarakat tertentu yang selama ini kerap melakukan aksi intoleransi di Kabupaten Bantul. Dia juga menyatakan akan mengundang Forum Kerukunan Umat Beragama, Kementerian Agama, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengecek status Paguyuban Padma Buwana. “Jangan-jangan ada penyimpangan agama atau kepercayaan,” kata Wachyu.

Berita terkait

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

1 hari lalu

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

Setelah melapor ke Dinas Pendidikan, laporan akan diteruskan ke Dinas Perhubungan untuk pengecekan kendaraan yang digunakan dalam study tour.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

9 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

12 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

16 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

17 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

22 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

25 hari lalu

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.

Baca Selengkapnya

H+3 Lebaran, Ribuan Wisatawan Masih Padati Pantai Parangtritis Yogyakarta hingga Petang

33 hari lalu

H+3 Lebaran, Ribuan Wisatawan Masih Padati Pantai Parangtritis Yogyakarta hingga Petang

Kunjungan wisatawan ke Pantai Parangtritis Yogyakarta terus naik sejak hari pertama Idulfitri atau Rabu, 10 April lalu hingga Sabtu 13 April.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

33 hari lalu

Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya

Baca Selengkapnya

Bahas Kecurangan Pemilu 2024 Saat Salat Id di Bantul, Untung Cahyono Minta Maaf

33 hari lalu

Bahas Kecurangan Pemilu 2024 Saat Salat Id di Bantul, Untung Cahyono Minta Maaf

Untung Cahyono, penceramah yang viral karena mengangkat materi kecurangan Pemilu 2024 saat salat Id di Bantul memberikan klarifikasi.

Baca Selengkapnya