Kasus Penembakan Mahasiswa Kendari Masih Misteri

Rabu, 30 Oktober 2019 09:13 WIB

Ilustrasi pistol polisi. ANTARA/Ardiansyah

TEMPO.CO, Kendari - 33 hari berlalu, kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randi, 22 tahun, dan Muhamad Yusuf Kardawi (19) masih jadi misteri. Siapa pelaku penembakan terhadap Randi tak kunjung terungkap.

Keduanya korban dalam demonstrasi mahasiswa di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, pada 26 September 2019. Mahasiswa memprotes revisi UU KPK dan sejumlah revisi undang-undang lain yang dianggap bermasalah.

Memang, terjadi pelanggaran prosedur kerja enam polisi dalam penjagaan keamanan ketika demonstrasi mahasiswa itu berlangsung lantaran mereka membawa senjata api. Namun, sampai sekarang belum terungkap siapa pelaku penembakan dan penganiaya Yusuf Kardawi sehingga mereka mati muda.

"Dijatuhi hukuman disiplin, yaitu teguran tertulis, penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun, penundaan kenaikan gaji selama satu tahun, penundaan pendidikan selama satu hari dan di tempat khusus selama 21 hari," ujar Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Sulawesi Tenggara Komisaris Agus Mulyadi di kantornya pada Senin lalu, 28 Oktober 2019.

Enam polisi tadi masing-masing 1 orang berpangkat perwira dan sisanya bintara, yakni AKP Diki Kurniawan, Bripka Muhammad Ariffudin Puru, Brigadir Abdul Malik, Bripka M Ikbal, Briptu Hendrawan, dan Bripda Fatchurrohman Saputro.

Hasil penyelidikan kasus penembakan mahasiswa menunjukkan, tiga orang melepas tembakan ke udara. Tapi tak muncul temuan siapa yang melakuka penembakan ke arah kerumunan mahasiswa di Kota Kendari tersebut.

Mereka cuma dihukum disiplin setelah melanggar instruksi Kapolri Jenderal Tito Karnavian tentang prosedur menjaga demonstrasi. Tepatnya melanggar pasal 4 huruf D, F, dan L Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri.

Menurut Agus Mulyadi, enam polisi tadi melawan perintah pimpinan dengan menyalahgunakan senjata api pada saat menangani demonstrasi pada 26 September 2019.

Mereka dikurung hanya 14 hari di Rumah Tahanan Propam Polda Sultra sebab mereka sudah ditahan 7 hari sejak diperiksa. Meski begitu, dia menerangkan, pengusutan masih berlanjut untuk mencari siapa pelaku penembakan terhadap mahasiswa.

Kepolisian masih menunggu hasil uji balistik di Australia dan Belanda terhadap dua proyektil dan 6 selongsong peluru yang ditemukan di lokasi tewasnya Randi.

Kuasa hukum orang tua almarhum Randi, Sukdar, menyatakan sanksi terhadap enam polisi bukan akhir pengusutan penyebab kematian Randi dan Yusuf. Sanksi pelanggaran disiplin pun dinilainya terlalu ringan.

“Saya berharap dari enam pelaku yang terbukti membawa senjata, penyidik dapat menghubungkan siapa pelaku yang menembak Randi,” ujar Sukdar kepada Tempo pada Selasa malam lalu, 29 Oktober 2019.

Dia menjelaskan ada 4 saksi yang melihat secara jelas bahwa ada polisi yang mengarahkan moncong pistolnya ke mahasiswa. "Polisi malah menyebut tembakan dikeluarkan ke arah atas dan bukan (diarahkan) kepada mahasiswa."

Karena pengusutan kasus penembakan mahasiswa itu dinilai lamban, Sukdar akan mengajukan praperadilan sekaligus mempertanyakan mengapa uji balistik harus dilakukan di luar negara. Padahal uji balistik biasa dilakukan di Laboratorium Forensik Makassar.

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

28 menit lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

13 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

1 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

1 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

3 hari lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

4 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

5 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya