Pengamat: Jokowi Punya Maksud Khusus Tunjuk Nadiem Makarim

Selasa, 29 Oktober 2019 13:59 WIB

Mendikbud Nadiem Makarim saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di Jakarta, Senin, 28 Oktober 2019. ANTARA/Humas Kemendikbud

TEMPO.CO, Jakarta - Pengajar Universitas Gadjah Mada Muhammad Nur Rizal, menilai penunjukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim oleh Presiden Joko Widodo dalam kabinet periode kedua ini punya makna khusus.

“Dia (Nadiem) ditunjuk kan artinya presiden sedang mengirim pesan ke masyarakat ‘Hei berubahlah, revolusilah sistem pendidikan ini’,” ujar Rizal di sela menggelar workshop bersama dengan 120 guru di Yogyakarta Selasa 29 Oktober 2019.

Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan ini menduga penunjukan eks bos Go-Jek itu karena ada pemikiran pemerintah saat ini sedang era milenial. Sehingga sosok yang ditunjuk mengisi pos menteri pendidikan itu berasal dari generasi milenial pula dengan harapan tahu akan kebutuhannya.

“Yang lebih tahu soal pendidikan anak milenial ya memang seharusnya generasi milenial. Makanya menterinya juga harus milenial,” ujarnya.

Namun Rizal mengatakan jika Nadiem akan merombak struktur birokrasi dunia pendidikan, mungkin juga akan perlu merombak regulasi-regulasi dunia pendidikan agar lebih link and match dengan dunia industri.

Advertising
Advertising

“Ya mungkin kalau bicara pengalaman dan kompetensi (sebagai menteri), dia (Nadiem) tak punya, tapi kalau bicara visi saya yakin punya. Buktinya dia bisa membangun Go-Jek hingga besar berarti dia punya jiwa leadership. Dia punya kacamata masa depan untuk menyiapkan SDM unggul,” ujar Rizal.

Rizal percaya jika di tangan Nadiem akan ada perubahan wajah dunia pendidikan. Sehingga dia bisa me-link- kan antara kebutuhan industri masa depan dengan penyiapan sumber daya manusia atau SDM itu sejak sekarang.

“Apalagi generasi milenial sekarang karakteristiknya beda dengan anak-anak era sebelumnya. Sekarang situasinya anak-anaknya milenial, guru-gurunya abad 20, sistem sekolahnya abad 19. Ini yang harus di link and match- kan,” ujarnya.

Rizal menuturkan selaku pelaku dan pemerhati pendidikan, pihaknya bisa menangkap spirit dari presiden dan menteri pendidikan baru ini.

“Kami dukung itu. Tapi struktur dan regulasi sasarannya perlu dipertegas, yakni guru. Yang kami lakukan dengan gerakan sekolah menyenangkan ini mentransformasi gurunya,” ujarnya.

Transformasi guru yang dimaksud Rizal agar para guru saat ini memiliki mindset mental kompetensi yang cocok dengan anak milenial. “Sehingga bisa menyiapkan link and match dengan abad 21 dan menciptakan masyarakat civilized dan beradab,” ujarnya.

Rizal membeberkan bagi gerakannya, pendidikan tidak hanya menyiapkan manusia untuk industri masa depan tetapi juga menyiapkan manusia untuk memiliki kehidupan demokrasi di masa depan.

“Kehidupan demokrasi di masa depan itu digitally memiliki karakteristik yang berbeda. Yang menjadi diktator bukan lagi komunis tiran dan lainnya, tetapi digital dictatorship. Siapa menguasai digital maka dia yang akan menguasai manusia. Jadi digital bisa menguasai manusia ketimbang manusia itu sendiri,” ujarnya.

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

5 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

7 jam lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

12 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

12 jam lalu

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

Hari Pendidikan Nasional menjadi salah satu hari bersejarah yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

15 jam lalu

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

20 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

20 jam lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya