Presiden Joko Widodo alias Jokowi (kanan) berjalan bersama Ketua DPD Oesman Sapta Odang (kiri) saat tiba untuk berbuka puasa bersama anggota dan pimpinan DPD di Jakarta, Rabu, 15 Mei 2019. Acara buka puasa ini diadakan di rumah pribadi Oesman Sapta Odang atau Oso. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Bona Simanjuntak mengatakan partainya akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi kendati kecewa lantaran tak mendapat jatah di kabinet.
Menurut Bona, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang alias Oso yang memberikan arahan bahwa Hanura tetap berada dalam pemerintahan.
"Kalau opsi oposisi tidak, sudah kemungkinan besar tidak," kata Bona di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, hari ini, Sabtu, 26 Oktober 2019.
Meski begitu, dia melanjutkan, kader Hanura akan meminta Oso melakukan pukulan politik terhadap pemerintah. "Ya, mengkritisi boleh, kalau kami kritisi Menhan (Prabowo Subianto), boleh dong. Peperangan kampanye dibelah, Pak Jokowi A sampai Z, dan sekarang jadi anak buahnya."
Bona menerangkan partainya kecewa lantaran tak satu pun kadernya masuk dalam deretan nama menteri Jokowi. Padahal, Hanura sudah "berdarah-darah" mendukung dan memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2019.
Dia bahkan mengklaim pengorbanan tersebut membuat Hanura tak lolos ambang batas suara parlemen sehingga tak bisa melenggang ke Senayan.
"Istilah Pak Erick (Thohir) berkeringat, (istilah) kami berdarah-darah," kata dia.
Dia menuturkan bahwa Hanura akan melakukan konsolidasi internal untuk menyongsong Pemilihan Umum 2024. Saat ini ada 800 kader yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan
7 jam lalu
Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan
Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran
8 jam lalu
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
11 jam lalu
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.