Ketua DPR: Presiden Sampaikan Perubahan 4 Kementerian dan Lembaga

Reporter

Fikri Arigi

Selasa, 22 Oktober 2019 07:30 WIB

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berjabat tangan dengan Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani saat menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad, 20 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pembicaraan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani di Istana Negara, Jakarta, presiden menyebut akan ada perubahan di empat kementerian dan lembaga. Namun perubahan ini tidak berdampak pada alat kelengkapan dewan DPR.

"Beliau (Jokowi) menyampaikan bahwa akan ada perubahan empat nomenklatur dari kementerian dan lembaga. Namun itu bukan perubahan yang krusial," kata Puan di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 21 Oktober 2019.

Perubahan tak krusial yang dimaksud Puan adalah perubahan yang tidak menyebabkan perpindahan yang besar, sistematis, atau kemudian mengubah suatu kementerian. Namun hanya menggabungkan beberapa kementerian menjadi satu, dan tak ada yang dibubarkan.

Empat kementerian itu adalah, Kementerian Riset dan teknologi akan berpisah dengan Pendidikan Tinggi, Kementerian Koordinator Maritim akan digabung dengan Investasi, dan Badan Ekonomi Kreatif akan bergabung dengan Kementerian Pariwisata. "Jadi tidak ada hal yang mengubah tata kementerian sampai harus reorganisasi besar-besaran."

DPR, kata Puan, setuju dengan perubahan itu karena alat kelengkapan dewan di DPR sudah diputuskan. Ia mengaku melihat tidak ada masalah. "Harapannya, DPR dengan pemerintah itu setelah nanti diumumkan dan dilantik menteri-menterinya bisa langsung bekerja sama."

Advertising
Advertising

Rencana Presiden Joko Widodo merombak nomenklatur kementerian dan lembaga mendapat kritik keras. Sebab, perubahan nomenklatur kabinet ini berpotensi menghambat kinerja pemerintahan Jokowi jilid II.

Pakar hukum tata negara Refly Harun mengatakan perubahan nomenklatur akan berdampak pada realisasi kerja pemerintah pada periode kedua Jokowi. Padahal, tanpa perubahan nomenklatur, Jokowi justru bisa langsung tancap gas melanjutkan pencapaian dan kinerja periode pertama pemerintahannya. "Akibat perubahan nomenklatur itu, pada enam bulan pertama setelah pelantikan akan banyak masalah," kata dia di Jakarta, Selasa 15 Oktober 2019.

Refly mengatakan pada periode kedua, Jokowi semestinya tak perlu merombak nomenklatur. Ia menyarankan agar Presiden berfokus pada nomenklatur lama dengan penajaman realisasi program dan kebijakan di tiap-tiap sektor. Dengan demikian, ujar Refly, kabinet dapat segera bekerja di periode kedua.

FIKRI ARIGI | KORAN TEMPO

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

11 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

14 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

18 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

21 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya