Tetty Paruntu Pernah Dicecar Jaksa KPK dalam Kasus Bowo Sidik

Senin, 21 Oktober 2019 13:33 WIB

Christiany Eugenia Tetty Paruntu tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pengumuman menteri, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Bupati Minahasa Selatan Christiana Eugenia Tetty Paruntu, ke Istana.

Mengenakan kemeja putih saat dipanggil Jokowi, politikus Golkar ini tak berkata banyak kepada wartawan. "Ini bantu kerja," ujar dia di Istana, Senin 21 Oktober 2019.

Tetty merupakan Ketua DPD Sulawesi Utara sejak 2017. Ia disahkan menjadi Ketua DPD melalui surat keputusan DPP Partai Golkar nomor KEP 258/DPPGolkarXI/2017 yang ditanda tangani mantan Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

Ia berkiprah dalam partai Golkar sejak 2007. Sejak itu Tetty pernah menjabat sebagai fungsionaris DPP Partai Golkar, ia juga sempat menjadi Wakil Bendahara I Partai Golkar Sulawesi Utara.

Wanita kelahiran 25 September 1967 yang lulus dari jurusan Manajemen Bisnis Pitman College, Inggris ini mulai menjabat sebagai Bupati Minahasa Selatan pada periode 2010-2015. Ia kembali terpilih di era Presiden Jokowi, dan menjabat sejak Februari 2016.

Advertising
Advertising

Nama Tetty Paruntu pernah disebut-sebut dalam kasus suap yang menjerat politikus Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso. Tetty pernah diperiksa KPK untuk kasus ini.

KPK pernah memeriksa Tetty untuk menelusuri dugaan duit gratifikasi kepada Bowo. Sebelumnya, KPK sempat memeriksa bawahan Bupati Minahasa Selatan, yakni Kepala Dinas Perdagangan Minahasa Selatan, Adrian Sumuweng. Adrian dicecar soal duit yang diterima Bowo. Tetty membantah memberi uang kepada Bowo Sidik.

Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi bahkan pernah memeriksa Tetty sebagai saksi dalam kasus Bowo pada 2 Oktober 2019. Dalam persidangan itu, hakim mencecar Tetty seputar dugaan pemberian gratifikasi kepada Bowo.

Dalam dakwaan, Bowo disebut pernah menerima uang sejumlah Rp 300 juta di Plaza Senayan Jakarta. Kemudian, ia juga disebut menerima duit sejumlah Rp300 juta di salah satu restoran yang terletak di Cilandak Town Square.

Saat itu Bowo Sidik merupakan wakil ketua Komisi VI DPR yang sedang membahas program pengembangan pasar dari Kementerian Perdagangan untuk tahun anggaran 2017. Selanjutnya total uang Rp 600 juta digunakan untuk keperluan pribadinya.

Tetty menjadi saksi di pengadilan karena anak buah dia, Kepala Dinas Perdagangan Minahasa Selatan, Adrian Sumuweng, pernah mengajukan proposal anggaran pembangunan pasar kepada Bowo Sidik.

"Apakah saudara pernah bertemu dengan terdakwa di Jakarta di Cilandak Town Square?," kata jaksa.

"Tidak pernah," kata Tetty.

"Bertemu di Plaza Senayan?" kata jaksa.

"Tidak pernah," kata Tetty.

"Pernah titip sesuatu lewat utusan saudara?" kata jaksa.

"Tidak pernah pak, tidak," ujar Tetty Paruntu.

Berita terkait

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

3 jam lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

9 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Sejumlah Politikus PSI dan Golkar Hadir di Deklarasi Koalisi Sama-sama Pilkada Depok

10 jam lalu

Sejumlah Politikus PSI dan Golkar Hadir di Deklarasi Koalisi Sama-sama Pilkada Depok

Enam parpol membentuk koalisi Sama-sama di Pilkada Depok 2024 untuk menggusur dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Baca Selengkapnya

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

13 jam lalu

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

Jokowi masih menggodok nama-nama calon anggota pansel calon pimpinan dan dewan pengawas KPK

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

14 jam lalu

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

Yoyok Sukawi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang ke Partai Demokrat di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi II DPR Dukung Wacana Presidential Club Ala Prabowo, Sebut Pentingnya Komunikasi Elite Bangsa

14 jam lalu

Ketua Komisi II DPR Dukung Wacana Presidential Club Ala Prabowo, Sebut Pentingnya Komunikasi Elite Bangsa

Doli menyatakan, Presidential Club akan mempermudah Prabowo dalam menjalankan tugas sebagai Presiden

Baca Selengkapnya

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

14 jam lalu

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

Syahrul Yasin Limpo mengatakan seluruh pernyataan saksi yang menuding dirinya tidak benar.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

18 jam lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan Bekas Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba Tersangka TPPU

1 hari lalu

KPK Tetapkan Bekas Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba Tersangka TPPU

Mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba ditetapkan sebagai tersangka pencucian uang

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

1 hari lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya