Wagub Jabar: Lulusan STIKES Muhammadiyah Harus Berkontribusi dalam Pembangunan
Rabu, 9 Oktober 2019 19:22 WIB
INFO JABAR — Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan perguruan tinggi merupakan salah satu pencetak sumber daya manusia (SDM) unggul. Maka dari itu, perguruan tinggi berkontribusi dalam pembangunan daerah karena mampu menyiapkan SDM berkualitas.
Uu juga menyatakan Jabar akan mendapatkan bonus demografi, di mana jumlah penduduk yang berusia produktif lebih besar daripada penduduk usia tidak produktif. "Jangan sampai bonus demografi ini menjadi bencana demografi, kesempatan ini harus kita manfaatkan secara maksimal," kata Uu saat memberi sambutan dalam kegiatan Wisuda STIKES Muhammadiyah Ciamis Tahun Akademik 2018/2019 di Gedung Islamic Center, Kabupaten Ciamis, Rabu, 9 Oktober 2019.
Menurut Uu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menanti terobosan, gagasan segar, dan inovasi lulusan STIKES Muhammadiyah guna mengakselerasi pembangunan sekaligus mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Batin. "Kami berharap dan menunggu kontribusi dari para lulusan STIKES untuk membantu mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir Batin, yakni dalam peningkatan kualitas kesehatan, juga unggulnya sumber daya manusia Jawa Barat," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Uu berpesan kepada lulusan STIKES Muhammadiyah Ciamis untuk menerapkan ilmu yang telah dikuasai dalam kehidupan bermasyarakat. Tujuannya agar ilmu yang dimiliki bermanfaat bagi masyarakat. "Semoga para lulusan STIKES Muhammadiyah Ciamis di masa ini dan masa depan mampu memperlihatkan kebermanfaatannya bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementarac Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, meminta lulusan STIKES Muhammadiyah mengimplementasikan ilmu di tengah-tengah masyarakat. "Hari ini wisuda, semoga besok lusa bisa langsung mengimplementasikan ilmu di tengah masyarakat," ucapnya.
Herdiat pun berharap STIKES Muhammadiyah Ciamis terus berkembang dan mencetak SDM unggul. "Saat ini rata-rata lama sekolah Kabupaten Ciamis 7,6 poin, ke depan tentu kita harapkan meningkat. Ini kita butuh kerja sama dan pengendalian pengawasan bersama," katanya. (*)