Disebut Kuasai KPK, Sudirman Said: Penulis Serius Siapkan Fitnah

Reporter

Fikri Arigi

Rabu, 9 Oktober 2019 11:56 WIB

Calon Gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said (kiri), melihat papan nama pemilih saat meninjau TPS 21 Desa Slatri, Brebes, Jawa Tengah, Rabu, 27 Juni 2018. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menanggapi cuitan akun anonim di Twiiter, @MataMataRakyat, yang menudingnya menguasai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) demi kepentingan politik dan bisnis minyak.

Dia menegaskan bahwa postingan tersebut tidak benar dan itu merupakan fitnah.

"Saya kagum pada penulisnya, karena serius betul menyiapkan fitnah dan kebohongan dengan keterampilan tinggi," kata Sudirman dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo hari ini, Rabu, 9 Oktober 2019.

Menurut Sudirman, tulisan tersebut sangat terorganisasi sehingga ia menduga penulisnya profesional yang bergerak dalam tim. Mereka bekerja dengan metode cocoklogi, yakni menggabungkan antara fakta dan kejadian lalu dirangkai menjadi seolah-olah betul adanya.

@MataMataRakyat membuat sebuah rangkaian cuitan berjudul 'Membongkar Strategi Jaringan Sudirman Said dalam Menguasai KPK.' Akun anonim tersebut mencuitkan puluhan tulisan dari Sabtu, 6 Oktober 2019 hingga Minggu, 7 Oktober 2019.

Tulisan tersebut menuding Sudirman Said menguasai KPK untuk menguasai jaringan perdagangan minyak di Indonesia. Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), organisasi yang ikut didirikan oleh Sudirman, dianggap dijadikan alat menguasaui KPK.

Anies Baswedan dan penyidik KPK Novel Baswedan pun disebut sebagai jaringan Sudirman Said. @MataMataRakyat menggambarkan muara dari jaringan tersebut adalah organisasi berideologi Islam ekstrem, Taliban.

Tulisan tersebut muncul ditengah kontroversi revisi UU KPK dan pemilihan lima pimpinan KPK. Belakangan muncul tuntutan dari kubu yang menolak revisi UU KPK agar Presiden Jokowi menerbitkan Perpu KPK yang isinya kembali ke UU KPK 2002.

Sudirman Said menyatakan tak tahu siapa yang berada di balik @MataMataRakyat. Dia juga tak bisa memastikan apakah pelakunya pendengung atau buzzer. Soal motif serangan itu, dia mengatakan tak tahu.

"Mau dilaporkan, melaporkan siapa? Tidak ada identitas penulisnya."

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

3 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

5 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

5 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

7 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

9 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

12 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

14 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

20 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya