Ananda Badudu: Saya Dijemput Polda karena Transfer Dana Mahasiswa

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 27 September 2019 06:54 WIB

Ananda Badudu bersama Rara Sekar Banda Neira tampil dalam peluncuran cd dan buku Prison Songs: Nyanyian Yang Dibungkam, di Jakarta, 21 Agustus 2015. Lagu-lagu yang dinyanyikan merupakan karya para tahanan politik 1965 dan Orba. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Musisi Ananda Badudu ditangkap Kepolisian Daerah Metro Jaya. Diduga penangkapan ini terkait aktivitasnya menggalang dana untuk aksi mahasiswa pada 24 September 2019 lalu lewat skema crowd funding atau patungan dana lewat platform Kita Bisa.

Adapun kabar penangkapan itu juga sempat disampaikan langsung oleh Ananda melalui akun Twitter miliknya. Lewat akun miliknya Ananda menyebutkan bahwa dirinya telah dijemput Polda Metro Jaya.

"Saya dijemput Polda karena mentransfer sejumlah dana pada mahasiswa," tulis Ananda lewat akun miliknya @anandabadudu, pada pukul 04.34 WIB, Jumat, 27 September 2019.

Bahkan Ananda sempat mengunggah sebuah gambar yang menunjukkan seseorang laki-laki berambut cepak menyodorkan sebuah surat berwarna kuning. Namun belum diketahui siapa sosok pria tersebut.

Ananda telah menggalang dana untuk aksi mahasiswa di depan gedung DPR dengan jumlah Rp 131 juta. Jumlah ini melebihi target awal yaitu Rp 50 juta.

Advertising
Advertising

Ananda memperpanjang penggalangan dana itu. Alasannya rapat paripurna pembahasan RUU KUHP masih akan diperpanjang sampai 30 September dari yang awalnya hari ini.

"Lalu Jokowi mengeluarkan statement tak akan membatalkan UU KPK. Jadi tanggal 24 September ini bukan puncak aksi, jadi donasi akan terus dibuka," ujar Ananda kepada Tempo pada Selasa, 24 September 2019 lalu.

Ananda menginisiasi pengumpulan dana untuk logistik aksi mahasiswa di Senayan. Tak sampai 24 jam, dana yang terkumpul di Kitabisa.com sudah ratusan juta rupiah dari target awal yang hanya Rp 50 juta.

Dalam deskripsi di situs Kita Bisa, Ananda menyebut donasi ini merupakan bentuk dukungan kepada mahasiswa yang memperjuangkan hak-hak masyarakat. Uang donasi rencananya akan dibelanjakan logistik, penyewaan mobil komando, alat kesehatan, dan transportasi para mahasiswa menuju Gedung DPR.

"Kenapa transportasi? Karena ada operasi untuk sabotase transportasi agar mahasiswa enggak bisa datang ke DPR," ujar Ananda.

Hingga kini pihak kepolisian belum memberikan keterangan terkait penangkapan Ananda.

Berita terkait

Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

12 jam lalu

Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

TPKB sebut pembubaran mahasiswa Katolik Universitas Pamulang itu menunjukkan minimnya penghormatan keberagaman, kebhinnekaan dan pluralisme.

Baca Selengkapnya

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

12 jam lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Polisi Proses Laporan Rektor Unri Terhadap Mahasiswa yang Kritik Biaya Kuliah

13 jam lalu

Polisi Proses Laporan Rektor Unri Terhadap Mahasiswa yang Kritik Biaya Kuliah

Polda Riau menyelidiki laporan Rektor Universitas Riau (UNRI) Sri Indarti terhadap mahasiswa bernama Khairiq Anhar yang mengkritik biaya kuliah

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Buka Suara soal Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Tangsel

15 jam lalu

Kemenkumham Buka Suara soal Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Tangsel

Ibadah mahasiswa katolik Universitas Pamulang (UNPAM) di Kampung Poncol, Tangerang Selatan dibubarkan warga.

Baca Selengkapnya

Forum Mahasiswa Sumatera Utara Jakarta Bersiap Deklarasi Dukungan untuk Nikson Nababan

17 jam lalu

Forum Mahasiswa Sumatera Utara Jakarta Bersiap Deklarasi Dukungan untuk Nikson Nababan

Deklarasi direncanakan pada Kamis, 8 Mei 2024, di Warkop Medan Jakarta, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UIN Jakarta Kumpulkan Data Keberatan Kenaikan UKT sebelum Gugat ke PTUN

17 jam lalu

Mahasiswa UIN Jakarta Kumpulkan Data Keberatan Kenaikan UKT sebelum Gugat ke PTUN

Saat ini Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Jakarta sedang mengumpulkan data sebelum menggugat kampus atas kenaikan UKT ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

20 jam lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

Sejumlah penerima KIP Kuliah sebelumnya ramai dibicarakan karena sudah dinilai tak layak menerima.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

1 hari lalu

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

1 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

1 hari lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya