AJI Desak Kepolisian Bebaskan Dandhy Laksono

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Amirullah

Jumat, 27 September 2019 05:18 WIB

Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta menggelar unjuk rasa menolak kriminalisasi terhadap penulis opini Dandhy Dwil Laksono.(Tempo/Shinta Maharani)

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen atau AJI mendesak Polda Metro Jaya membebaskan aktivis dan pendiri WatchDoc Dandhy Laksono. Sebab penangkapan terhadap Dandhy telah bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan tidak memiliki dasar.

"Mendesak Polda Metro Jaya melepaskan Dandhy dengan segera dan membebaskannya dari segala tuntutan hukum," kata Sekretaris Jenderal AJI Revolusi Riza dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat 27 September 2019.

Revolusi mengatakan penangkapan Dandhy telah bertentangan dengan kebebasan berekspresi. Padahal kebebasan berekspresi dan berpendapat telah dijamin oleh konstitusi di Indonesia.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap Dandhy, sutradara film dokumenter sekaligus pengurus nasional AJI. Dandhy ditangkap di rumahnya di kawasan Pondok Gede, Bekasi pada Kamis, 26 September 2019.

Berdasarkan kronologi yang dikirim akun Twitter Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI menyebutkan Dandhy ditangkap sekitar pukul 23.00 WIB. Padahal sekitar 30 menit sebelumnya dia baru saja tiba di rumahnya.

Advertising
Advertising

Sekitar pukul 22.45 Dandhy mendengar ada tamu menggedor-gedor pagar rumah, lalu dibuka oleh Dandhy. Tamu yang datang tersebut ternyata pihak kepolisian. Dengan dipimpin oleh Bapak Fathur mengatakan membawa surat penangkapan.

Dalam surat penangkapan oleh Kepolisian yang diterima Tempo, Dandhy ditangkap polisi karena diduga melanggar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Dia dikenai pasal 28 ayat 2 jo pasal 45 A ayat 2 UU ITE.

Dandhy diduga menyebarkan informasi yang bisa menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan berdasarkan atas SARA, khususnya berkaitan dengan isu Papua. Kendati demikian, belum terang informasi mana dan seperti apa yang dianggap melanggar tersebut.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

22 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

3 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

4 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

32 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

37 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

38 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Terlibat Film Dirty Vote, Dosen UGM Zainal Arifin Mochtar Terganggu Disebut Aktor

24 Februari 2024

Terlibat Film Dirty Vote, Dosen UGM Zainal Arifin Mochtar Terganggu Disebut Aktor

Menurut Zainal Arifin Mochtar, ada tiga alasan yang membuatnya terlibat dalam film Dirty Vote.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

Sutradara dan Pemeran Film Dirty Vote Ungkap dari Mana Biaya Produksinya

17 Februari 2024

Sutradara dan Pemeran Film Dirty Vote Ungkap dari Mana Biaya Produksinya

Dandhy Laksono mengatakan, seluruh sumber pembiayaan dalam produksi Dirty Vote sudah diungkap secara transparan.

Baca Selengkapnya

Artis Tanggapi Hasil Quick Count Pilpres 2024, Arie Kriting hingga Happy Salma

16 Februari 2024

Artis Tanggapi Hasil Quick Count Pilpres 2024, Arie Kriting hingga Happy Salma

Begini selebritas menerima hasil hitung cepat (quick count) yang dimenangi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya