BPSDM ESDM Gandeng TNI untuk Latih Mahasiswa
Rabu, 25 September 2019 18:39 WIB
INFO NASIONAL — Memupuk security awareness (kesadaran terhadap pertahanan keamanan) seseorang bukan hal yang bisa dilakukan dalam waktu singkat. Kesadaran tersebut harus ditanamkan sejak dini, terutama jika dikaitkan dengan sektor yang dianggap vital. Orang-orang yang berkecimpung di sektor strategis itu harus memiliki kesadaran untuk mempertahankan kedaulatan negara.
Salah satu sektor strategis ada pada sektor ESDM karena berkaitan dengan objek vital nasional yang harus dipertahankan kedaulatannya. Sejalan dengan hal tersebut, Menteri ESDM, Ignasius Jonan, melantik Kolonel (Pas) Roy Rassy Fay M. Bait untuk bertugas di BPSDM ESDM.
BPSDM ESDM adalah tempat sumber daya manusia menimba ilmu melalui pendidikan dan pelatihan. Jonan mengatakan bahwa BPSDM ESDM perlu ada program kedisiplinan. “BPSDM ESDM akan membangun lima kampus tahun depan. Untuk itu perlu dikembangkan sumber daya manusia di pertambangan. Saya kira harus ada program kedisiplinan,” ujar Jonan.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial, mengamini pernyataan tersebut. Seiring perubahan zaman, Kementerian ESDM ingin membentuk kinerja pegawai lebih disiplin. Ia menambahkan bahwa penempatan prajurit TNI di kementerian sudah disampaikan langsung oleh Menteri ESDM ke Mabes TNI.
Penguatan kesadaran untuk bela negara di sektor ESDM mutlak diperlukan agar mereka mampu menjaga kedaulatan negara melalui sektor energi dan mineral. BPSDM ESDM menyambut baik kerja sama dengan pihak TNI untuk membangun sumber daya manusia. Impelementasinya adalah dengan menugaskan Kolonel (Pas) Roy Rassy Fay M. Bait sebagai Kepala Bagian Umum dan Hukum Sekretariat BPSDM ESDM.
Kepala BPSDM ESDM, IGN Wiratmaja Puja, mengatakan bahwa institusi yang sudah bagus dalam security awareness ini adalah TNI, sehingga dilakukan kerja sama antara TNI dan Kementerian ESDM. “Di sektor ESDM terdapat berbagai fasilitas vital nasional seperti kilang, pembangkit listrik, dan lain-lain. Ini harus dikelola dan dioperasikan oleh personil yang kompeten secara teknis dan memiliki karakter nasionalisme yang kuat,” ujarnya. Untuk itulah perlunya membangun kesadaran SDM yang bekerja di sektor strategis semacam ini.
Sementara itu, Roy mengatakan telah menghadap Menteri ESDM sebelum dilantik. Dirinya siap untuk membantu pelatihan kedisiplinan di lima kampus agar lebih tertib dan berkualitas.
BPSDM ESDM membangun Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) bidang migas di Prabumulih, bidang kelistrikan dan energi terbarukan di Bali, serta memperkuat politeknik pertambangan di Berau dan di NTB. Saat ini sudah ada dua PEP, yaitu Akamigas di Cepu dan Geominerba di Bandung. “Potensi tenaga kerja di sektor ini sangat besar, penyiapan tenaga kerja siap pakai harus secara matang sesuai yang dibutuhkan industri,” ucap Wiratmaja.
Berbeda dengan universitas atau politeknik lain, PEP yang akan dibangun BPSDM ESDM memiliki keunggulan, yaitu jurusan yang ditawarkan lebih spesifik. Misalnya, di kampus lain ada jurusan Teknik Mesin, di sini ada Teknik Mesin Kilang. “Jadi, mahasiswa lulus sudah bisa langsung terserap industri,” kata Wiratmaja.
Sebagai informasi, lulusan PEM Akamigas tahun lalu sudah terserap 80 persen di industri, sedangkan sisanya memilih sekolah lagi atau menjadi pengusaha. Angka tersebut menunjukkan bahwa lulusan PEM Akamigas dapat diterima dengan baik di industri migas. (*)