Revisi UU KPK, Terjepit Jokowi di Antara 2 Kubu

Reporter

Andita Rahma

Minggu, 15 September 2019 08:48 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, didampingi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo saat menghadiri Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia dan Peresmian Pembukaan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi Tahun 2018 di Jakarta, Selasa 4 Desember 2018. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rangkaian acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2018 untuk menyambut Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh pada 9 Desember. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Revisi UU KPK atau Undang-Undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Nomor 30 Tahun 2002 yang digulirkan oleh DPR kini justru menohok Presiden Jokowi.

Bukannya ke DPR, sorotan mata kedua kubu, baik penyokong maupun penolak revisi UU KPK, justru tertuju ke Jokowi.

Massa pengunjuk rasa di Gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Sabtu lalu, 14 September 2019, mendesak Jokowi segera mencopot tiga pemimpin komisi antirasuah.

Ini karena para awak KPK menolak revisi UU KPK dan sebelumnya mempersoalkan hasil seleksi calon pimpinan yang pekan lalu diselesaikan oleh DPR.

"Mana Agus Rahardjo? Agus, woy Agus! Pecat dia!" teriak salah satu demonstran dari Aliansi Rakyat Lawan Korupsi.

Tak puas berteriak-teriak, pengunjuk rasa membakar spanduk mereka sendiri.

Bukan cuma Ketua KPK Agus Rahardjo yang namanya disebut-sebut oleh massa. Wakil Ketua KPK Laode M. Syarief dan Saut Situmorang juga disinggung, begitu pula Wadah Karyawan (WP) KPK.

"Pecat Agus, Laode, Saut. Bubarkan juga WP KPK!"

Aliansi Rakyat Lawan Korupsi adalah kelompok ketiga yang berunjuk rasa di Gedung KPK sejak Jumat lalu, 13 September 2019. Kubu ini mendesak awak KPK menerima hasil pemilihan lima pimpinan baru KPK periode 2019-2023 dan tak mempersoalkan revisi UU KPK.

Teriakan Aliansi Rakyat Lawan Korupsi adalah respons terhadap sikap tiga pemimpin KPK yang mengumumkan bahwa menyerahkan pengelolaan KPK kepada Presiden Jokowi. Agus Rahardjo dan Laode M. Syarief mengumumkannya pada Jumat lalu, 13 September 2019.

Agus dan Laode menyalahkan Jokowi karena ada upaya pelemahan KPK dengan revisi UU KPK. Mereka mempersoalkan Jokowi yang tak mengajak para pemimpin KPK berembuk sebelum Jokowi menyatakan siap membahas revisi UU KPK bersama DPR.

Sejumlah organisasi antikorupsi, semisal ICW, juga menuding Jokowi ikut melemahkan KPK dengan bersedia membahas revisi UU KPK bersama DPR. Usulan revisi dari pemerintah juga dianggap omong kosong.

Penetapan Irjen Firli Bahuri sebagai Ketua KPK 2019-2023 oleh DPR juga dijadikan alasan untuk "lempar handuk" ke Jokowi. Kini, Presiden yang disuruh mengurusi keseharian KPK.

Beberapa jam sebelumnya, Saut Situmorang menyatakan mundur terhitung Senin nanti 16 September 2019. Pengunduran dirinya disampaikan bia surat elektronik kepada para pegawai KPK. Langkah serupa diikuti oleh Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari.

Aliansi Rakyat Lawan Korupsi pun menilai ketiganya lepas tangan dalam mengurus KPK hingga masa kerja mereka berakhir pada Desember 2019.

Meski begitu, belum jelas benar apakah Agus dan Laode juga mengundurkan diri seperti Saut gara-gara Firli Bahuri dan revisi UU KPK.

Adapun satu pemimpin KPK lagi, Basaria Panjaitan, baru saja menyampaikan sikap. Wanita ini memastikan melanjutkan masa jabatannya hingga selesai, Desember 2019.

"Saya tetap lanjut sampai Desember, harus tanggung jawab," kata Wakil Ketua KPK Basaria yang juga pensiunan inspektur jenderal polisi ini pada Sabtu lalu, 14 September 2019.

Presiden Joko Widodo sebetulnya memegang kekuasan besar untuk mencegah “tamatnya” riwayat KPK sebagai lembaga superbodi. Tapi sikap Presiden justru segendang sepenarian dengan manuver DPR. Padahal, Krisis KPK, Presiden Jokowi Sudah Berkali-kali Diingatkan.


ANDITA RAHMA

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

3 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

9 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

14 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

16 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

16 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya