Kata Panitia soal Keterlibatan Felix Siauw di Acara IIBF

Reporter

Halida Bunga

Editor

Amirullah

Kamis, 5 September 2019 17:26 WIB

Ustad Felix Siauw memberikan tausiah di Masjid Jami An Nashru, Kelurahan Sukapura, Jakarta Utara. 25 November 2017. Maria Fransisca.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Indonesian International Book Festival (IIBF), Djadja Subagdja, enggan berkomentar mengenai keputusan Goenawan Mohamad yang menolak menjadi pembicara di panel diskusi IIBF lantaran keterlibatan Felix Siauw dalam festival tersebut.

"Saya enggak bisa komentar. Kalau saya enggak berani memberikan komentar karena saya tidak dalam posisi memberi penilaian dan komentar atas tweet orang lain," kata Djadja kepada Tempo hari ini, Kamis 5 September 2019.

Sedianya, GM, begitu Goenawan disapa, diminta mengisi panel diskusi pada pada Jumat, 6 September 2019, bersama Jürgen Bosch, Direktur Frankfurt Book Festival. "Saya membatalkan diri," kata pendiri Majalah Tempo itu.

Meski begitu, Djaja mengaku baru mengetahui penolakan GM melalui tweet yang diunggah melalui akun @gm_gm. Dia belum bisa memastikan apakah penolakan itu sudah disampaikan secara resmi kepada panitia IIBF.

Terkait keterlibatan Felix Siauw, Djadja menjelaskan dia adalah pembicara dalam panel bedah buku. Felix Siauw bersama tim kreatifnya membahas bukunya yang berjudul Wanita Berkarir Surga pada Rabu, 4 September 2019.

Advertising
Advertising

Djadja bercerita, Felix Siauw memaparkan isi bukunya mengenai empat tokoh wanita di dunia. Wanita itu antara lain adalah Fatimah putri Nabi Muhammad SAW, Maryam ibunda Nabi Isa, Siti Khadijah, dan Istri Firaun. "Itu diskusinya," kata Djadja.

Selain buku tersebut, Djaja mengatakan Felix juga telah menulis beberapa buku lainnya. Dia menyebut pada pagelaran IIBF sebelumnya, Felix juga sudah pernah tampil pada salah satu program.

Keputusan GM merupakan sikapnya atas keterlibatan Felix Siauw karena dianggap menentang asas NKRI. Menurut GM, IIBF yang digelar oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) itu dibiayai dana publik yang dikelola NKRI. "Sebuah hipokrisi," katanya.

GM menambahkan, bahwa buku dalam masa kini di Indonesia bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Buku ada untuk membangkitkan jiwa, membuka pikiran dan juga hati. "IKAPI perlu punya komitmen untuk itu. Felix Siauw tidak."

Berita terkait

Goenawan Mohamad Bicara Pentingnya Kepercayaan dan Etik dalam Profesi Jurnalistik

5 hari lalu

Goenawan Mohamad Bicara Pentingnya Kepercayaan dan Etik dalam Profesi Jurnalistik

Goenawan Mohamad mengatakan etik bukanlah sesuatu yang diajarkan secara teoritis, melainkan harus dialami dan dipraktikkan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

6 hari lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema "Kreativitas Cerdas Tanpa Batas" dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo.

Baca Selengkapnya

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

15 hari lalu

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

Hakim MK telah memutuskan hanya 14 amicus curiae, yang dikirimkan ke MK sebelum 16 April 2024 pukul 16.00 WIB yang akan didalami di sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

56 hari lalu

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar disertai gelombang demo mahasiswa terekam dalam film Djakarta 66 karya Arifin C. Noer

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

6 Maret 2024

53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

Majalah Tempo telah berusia 53 tahuh, pada 6 Maret 2024. Panjang sudah perjalanannya. Berikut profil para pendiri, Goenawan Mohamad (GM) dan lainnya.

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

6 Maret 2024

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Terbaru Syafiq Riza Basalamah, Ini 5 Ustad yang Pengajiannya Pernah Dibubarkan Ormas

1 Maret 2024

Terbaru Syafiq Riza Basalamah, Ini 5 Ustad yang Pengajiannya Pernah Dibubarkan Ormas

Selain Syafiq Riza Basalamah, ada sejumlah pendakwah yang acara pengajiannya dibubarkan ormas

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Sebut Jokowi Tak Paham Reformasi, Merusak MA hingga Konstitusi

9 Februari 2024

Goenawan Mohamad Sebut Jokowi Tak Paham Reformasi, Merusak MA hingga Konstitusi

Pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohamad atau GM menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini seolah pemerintahan Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

9 Februari 2024

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

Budayawan Goenawan Mohamad bilang ia tak jadi golput, apa alasannya? "Tanah Air sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur," katanya.

Baca Selengkapnya

ArtSociates Gelar Pameran Goenawan Mohamad di Galeri Lawangwangi Bandung

2 Februari 2024

ArtSociates Gelar Pameran Goenawan Mohamad di Galeri Lawangwangi Bandung

Karya Goenawan Mohamad yang ditampilkan berupa sketsa drawing atau gambar, seni grafis, lukisan, artist book, dan obyek wayang produksi 2016-2024.

Baca Selengkapnya