Seorang pria membersihkan sampah setelah aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Jumat, 30 Agustus 2019. Pada demo Kamis (29/8), para pendemo yang berjalan kaki berbuat anarkis dengan melempari gedung pertokoan dan perkantoran, hingga membakar mobil di jalan. ANTARA/Indrayadi TH
TEMPO.CO, Jayapura — Pembatasan layanan jaringan internet masih terjadi di Kota Jayapura, Provinsi Papua, setelah kerusuhan pada Kamis lalu, 29 Agustus 2019.
Satu-satunya akses internet via hotel bintang 3 dengan tarif jutaan rupiah per hari. Itu pun sebatas untuk sambungan telepon selular dan pesan singkat.
“Telepon dan aplikasi perpesanan yang berbasis paket data internet seluruhnya mati total,” ujar Radimin, pegawai Hotel Jasmine, Kota Jayapura, kepada Tempo pada Sabtu lalu, 31 Agustus 2019.
Masyarakat yang ingin mendapatkan akses penuh layanan internet harus menyewa kamar hotel. Itu pun terbatas hotel bintang 3 ke atas, seperti Horison, Aston, Fave Hotel, dan Jasmine di Jayapura.
Tarif termurah hotel-hotel tersebut Rp 650 ribu hingga Rp 1,4 juta per malam.
Layanan internet di Hotel Jasmine masih berfungsi baik lantaran menggunakan produk Astinet milik Telkom. Produk ini tak dibatasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika karena untuk kantor-kantor pemerintahan dan korporat seperti perbankan dan hotel swasta.
Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024
13 jam lalu
Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengingatkan kepada seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI), untuk menjaga persaudaraan kebangsaan dalam menghadapi Pilkada 2024.