Warga Papua di DKI Ramaikan CFD, Wiranto Dijadwalkan Hadir

Minggu, 1 September 2019 08:15 WIB

Ketua Panitia Yospan Papua, Frans Ansanay ditemui di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad, 1 September 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Pertunjukan musik dan tari bertema Yospan Papua digelar di kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau car free day Ahad pagi, 1 September 2019. Pertunjukan ini berpusat di sebuah panggung yang didirikan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, tepatnya di seberang Menara BCA.

Dari pantauan di lokasi, warga menyemut di depan panggung mentonton pentas musik tersebut. Sebuah kelompok band yang mengenakan kaus hitam bertuliskan "Cassowary Papua" membawakan sejumlah lagu.

Tak cuma itu, sejumlah orang juga berdandan dengan mengenakan rok rumbai dan hiasan kepala. Para pria bertelanjang dada, sedangkan para perempuan memakai kaus.

Ketua Panitia Yospan Papua, Frans Ansanay mengatakan acara ini digelar untuk mengenalkan budaya Papua kepada para generasi muda keturunan Papua serta masyarakat luas. Menurut dia, digelarnya acara ini di tengah car free day menunjukkan bahwa masyarakat Papua bisa hidup berdampingan.

"Kami hidup lama di DKI Jakarta ini. Maka dalam suasana car free day ini biarlah kita bernyanyi bersama-sama sebagai sebuah bentuk persatuan bersama-sama," kata Frans yang tampak mengenakan kaus putih bertuliskan "Brimob untuk Indonesia" dan "Papua adalah Indonesia".

Advertising
Advertising

Acara ini, kata Frans, akan dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono, Panglima Komando Daerah Militer Jaya Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

Frans mengklaim acara ini hanya bertujuan sebagai ajang seni budaya dan tak terkait dengan konflik yang tengah bergolak di Papua. Dia menatakan kegiatan ini tak berkaitan dengan politik sama sekali.

Saat ditanya soal masyarakat Papua dan Papua Barat yang belakangan ini menggelar aksi demontrasi, beberapa di antaranya tewas oleh peluru aparat, Frans berujar solidaritasnya akan disampaikan dalam forum lain.

"Itu (solidaritas) agenda lain. Rasa keprihatinan kami sebagai orang Papua ada. Kami bawa dalam suasana doa, kepedulian batin dan sebagainya, tetapi hari ini event-nya adalah event kami mau menikmati musik khas kami dalam suasana olahraga," kata pria yang mengaku bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini.

Berita terkait

Persiapan Pilkada 2024 Masuk Program Prioritas 100 Hari Pertama, Kemenko Polkam Lakukan Ini

5 hari lalu

Persiapan Pilkada 2024 Masuk Program Prioritas 100 Hari Pertama, Kemenko Polkam Lakukan Ini

Kemenko Polkam memetakan wilayah rawan pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

5 hari lalu

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

Komnas HAM menyatakan tiga warga Papua yang tewas ditembak TNI pada Juli lalu tidak memiliki catatan kriminal

Baca Selengkapnya

Ini Kata Peneliti BRIN soal Pentingnya Pelestarian Motif Megalitik Tutari Papua

5 hari lalu

Ini Kata Peneliti BRIN soal Pentingnya Pelestarian Motif Megalitik Tutari Papua

Peneliti BRIN menekankan pentingnya pelestarian motif Megalitik Tutari sebagai sumber inspirasi seni kontemporer Papua.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Tingkatkan Pembangunan di Papua, Menteri Transmigrasi: Tidak Harus Mendatangkan Orang dari Luar

6 hari lalu

Prabowo Ingin Tingkatkan Pembangunan di Papua, Menteri Transmigrasi: Tidak Harus Mendatangkan Orang dari Luar

Prabowo ingin tingkatkan pembangunan Papua. Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara: Tidak harus datangkan orang dari luar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo Perintahkan Menperin, Menkeu, BUMN, dan Menaker Selamatkan Sritex; Ekonom Kritik Proyek Food Estate Seluas 2 Juta Hektare di Papua

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo Perintahkan Menperin, Menkeu, BUMN, dan Menaker Selamatkan Sritex; Ekonom Kritik Proyek Food Estate Seluas 2 Juta Hektare di Papua

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pemerintah segera mengambil langkah untuk menyelamatkan karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex).

Baca Selengkapnya

Ekonom Kritik Proyek Food Estate Seluas 2 Juta Hektare di Papua, Disebut Mirip Eksploitasi era Kolonial

11 hari lalu

Ekonom Kritik Proyek Food Estate Seluas 2 Juta Hektare di Papua, Disebut Mirip Eksploitasi era Kolonial

Ekonom UPN mengkritik proyek food estate sawah 2 juta hektare yang dirancang di Papua. Dikhawatirkan mengulangi dampak ekstrativisme kolonial.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

12 hari lalu

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

Presiden Prabowo melantik Jenderal TNI (Purn) Wiranto sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang keamanan dan politik.

Baca Selengkapnya

Alasan Prabowo Punya Agenda Transmigrasi ke Papua, Apa Kata Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman?

12 hari lalu

Alasan Prabowo Punya Agenda Transmigrasi ke Papua, Apa Kata Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman?

Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman komitmen selesaikan berbagai masalah soal transmigrasi. Ia menjawab soal agenda Prabowo, transmigrasi ke Papua.

Baca Selengkapnya

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

12 hari lalu

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

Prabowo telah melantik tujuh Penasihat Khusus Presiden untuk membantu pekerjaannya. Ini tugas dan gaji Penasihat Khusus Presiden.

Baca Selengkapnya

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Empat dari tujuh Penasihat Khusus Presiden Prabowo Subianto adalah purnawirawan jenderal TNI.

Baca Selengkapnya