Akademisi Dukung Kelanjutan Namru-2

Reporter

Editor

Senin, 2 Juni 2008 11:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejumlah akademisi mendukung kelanjutan operasi Namru-2 di Indonesia. Namru 2 dinilai bermanfaat bagi kehidupan akademisi di Indonesia. "Khususnya mahasiswa dan ilmuwan," kata Pratiwi Sudarmono, wakil dari Fakultas Kedokteran UI saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi Pertahanan di gedung MPR/DPR, Senin (2/6).Selain manfaat, Pratiwi menilai kerjasama ini memang perlu dikaji ulang karena ada beberapa hal memicu kecurigaan publik. "Penelitian di daerah sering kali sedikit melibatkan peneliti Indonesia, sehingga mereka terlihat bekerja sendiri," kata Pratiwi. "Inilah yang mungkin memicu timbulnya kecurigaan." Akses data milik Namru 2, khususnya data penelitian yang mereka lakukan sendiri, kata Pratiwi, sangat sulit bahkan tidak ada. Rencana penelitian Namru dinilai tidak pernah disampaikan pada publik. Sehingga masyarakat hanya mengetahui penelitian yang mereka sampaikan pada jurnal mereka. Pratiwi menyarankan pemerintah meminta review terhadap segala hal yang telah Namru 2 kerjakan di Indonesia. "Dengan begitu kerjasama ke depan bisa dirumuskan dengan baik, meningkat kualitasnya, dan kedua pihak bekerja sama dengan sejajar," kata Pratiwi. TITIS SETIANINGTYAS

Berita terkait

Prabowo Teken Kerja Sama Pertahanan 'Bersejarah' dengan Menhan AS

17 November 2023

Prabowo Teken Kerja Sama Pertahanan 'Bersejarah' dengan Menhan AS

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Bertemu BUMN Senjata Prancis Bahas Produksi dengan Pindad

23 April 2022

Kementerian Pertahanan Bertemu BUMN Senjata Prancis Bahas Produksi dengan Pindad

Kementerian Pertahanan menerima kunjungan Chief Representative Officer Nexter Systems Indonesia, Thomas Gerard.

Baca Selengkapnya

Iran dan Irak Perkuat Kerja Sama Militer

24 Juli 2017

Iran dan Irak Perkuat Kerja Sama Militer

Nota kesepahaman Iran dan Irak juga mencakup penanganan keamanan perbatasan, logistik dan pelatihan militer bersama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Petinggi Militer AS, Panglima Gatot Bahas Intelijen

22 Februari 2017

Bertemu Petinggi Militer AS, Panglima Gatot Bahas Intelijen

Dalam pertemuan itu, Jenderal Gatot Nurmantyo sempat menekankan
pentingnya pertukaran informasi intelejen kedua negara.

Baca Selengkapnya

Ini Sejumlah Agenda Lawatan Jokowi ke Australia Pekan Depan  

13 Februari 2017

Ini Sejumlah Agenda Lawatan Jokowi ke Australia Pekan Depan  

Australia adalah salah satu mitra penting bagi Indonesia di kawasan Asia dalam hal perdagangan, investasi, serta pariwisata.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Yakin Prajurit Tak akan Mau Direkrut Australia

5 Januari 2017

Panglima TNI Yakin Prajurit Tak akan Mau Direkrut Australia

Gatot Nurmantyo menegaskan pengiriman tentara tetap dia hentikan sampai ada kejelasan perihal yang terjadi di ADF.

Baca Selengkapnya

Kata Ryamizard Soal Materi Pelatihan ADF Hina Indonesia  

5 Januari 2017

Kata Ryamizard Soal Materi Pelatihan ADF Hina Indonesia  

Bahan pelatihan itu kemudian ditemukan oleh seorang instruktur
bahasa dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI, dan dilaporkan.

Baca Selengkapnya

Menteri Retno Yakin Kasus ADF Tak Ganggu Jokowi ke Australia

5 Januari 2017

Menteri Retno Yakin Kasus ADF Tak Ganggu Jokowi ke Australia

Dijadwalkan pada November tahun lalu, kunjungan Presiden Joko Widodo ditunda karena suasana politik di Indonesia yan memanas.

Baca Selengkapnya

Nasib Kerja Sama TNI-Australia Tunggu Penyelesaian Perkara

5 Januari 2017

Nasib Kerja Sama TNI-Australia Tunggu Penyelesaian Perkara

Kerja sama akan berlanjut setelah TNI serta ADF bersama-sama menyelesaikan kasus penghinaan kehormatan bangsa dan TNI yang terjadi.

Baca Selengkapnya

TNI Hentikan Kerja Sama dengan Australia, Begini Reaksi DPR  

4 Januari 2017

TNI Hentikan Kerja Sama dengan Australia, Begini Reaksi DPR  

Komisi Pertahanan DPR mendukung keputusan TNI menghentikan sementara kerja sama miiter dengan Australia, tetapi mereka ingin mengetahui alasan TNI.

Baca Selengkapnya