Sejumlah mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di seberang Istana Merdeka, Jakarta, 22 Agustus 2019, membawa gambar wajah monyet sebagai bentuk protes atas diskriminasi rasial terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur. TEMPO/Ahmad Faiz
TEMPO.CO, Jakarta - Temuan baru Kepolisian Daerah Jawa Timur dalam kasus penggerebekan asrama mahasiswa Papua di Surabaya.
Polisi memetakan tiga warga sipil diduga memaki mahasiswa Papua dengan tendensi rasial. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan identitas ketiganya diketahui dari rekaman video yang beredar.
"Ujaran kebencian terang sesuai dengan video. Terduga pelaku pemaki sementara ada tiga warga sipil," ujar Barung saat dihubungi Tempo hari ini, 25 Agustus 2019.
Rekaman video viral tadi tentang beberapa orang yang di antaranya berseragam loreng ormas bersama sejumlah aparat memaki dengan sebutan binatang kepada mahasiswa Papua di dalam asrama di Surabaya pada Jumat pekan lalu, 16 Agustus 2019.
Video tersebut diduga memicu kerusuhan di sejumlah kota di Papua, seperti Manokwari, Jayapura, Sorong, bahkan Makassar, Sulawesi Selatan.
Barung enggan berkomentar soal dugaan keterlibatan anggota TNI dalam kasus mahasiswa Papua di Surabaya. Dia menyerahkan penyelidikannya kepada institusi TNI. "(Tanya) Ke Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya," ujarnya pada 20 Agustus 2019 lalu.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
14 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.