TEMPO.CO, Kupang - Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) mendesak aparat penegak hukum atau polisi menindak tegas Abdul Somad atas ceramahnya yang dinilai memprovokasi sikap saling membenci antaragama di Indonesia.
"Kami meminta kepada penegak hukum untuk bertindak tegas," kata Ketua GMIT, Pendeta Merry Kolimon kepada Tempo via pesan pendek hari ini, Selasa, 20 Agustus 2019.
Salib dalam iman Kristen, menurut dia, adalah lambang solidaritas Allah dengan manusia yang berdosa. Pada salib itu Yesus Kristus mengajarkan mengampuni mereka yang tidak tahu apa yang diperbuatnya.
Merry pun mengajak umat untuk berdoa bagi kerukunan dan solidaritas anak-anak bangsa, terutama saat merayakan Kemerdekaan RI ke-74, dengan selalu menjaga ketertiban, keamanan, dan perdamaian bangsa.
Dia mengecam tindakan Abdul Somad. Dia berpendapat ceramah agama dalam konteks keragaman di Indonesia tidak boleh dengan menjelekkan agama lain, juga menghina simbol-simbolnya. Maka Merry menghimbau para pemimpin agama agar memiliki kecerdasan sosial dalam rumah Indonesia yang majemuk.
"Umat Kristiani jangan terprovokasi oleh apa yang dikatakan oleh Si Somad. Kita percayakan kepada yang berwajib," tutur Merry.