182 Orang Meninggal Pasca-Operasi TNI - Polri di Nduga, Papua

Reporter

Halida Bunga

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 14 Agustus 2019 15:22 WIB

Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu, 5 Desember 2018. Aparat gabungan terus berusaha mengatasi KKSB yang diduga telah menewaskan 19 karyawan PT Istika Karya saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. ANTARA/Iwan Adisaputra

TEMPO.CO, Jakarta - Korban kekerasan pasca-operasi keamanan di Kabupaten Nduga, Papua mencapai 182 orang. Angka itu diungkap Tim Kemanusiaan Kabupaten Nduga, Papua yang melakukan verifikasi sejak Desember 2018 hingga Juli 2019.

"Korban jiwa yang terus bertambah kami melihat tak ada untungnya. Justru korban akan terus berjatuhan dan berdampak merugikan masyarakat sipil, yang sebenarnya tidak tahu masalah apa-apa, ikut menjadi korban," kata Theo Hesegem, Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua di kantor Amnesty International Indonesia, Jakarta pada Rabu, 14 Agustus 2019.

Menurut laporan, 182 korban meninggal itu terdiri dari 69 laki-laki dewasa, 21 perempuan dewasa, 20 anak laki-laki, dan 21 anak perempuan.

Bahkan konflik ini juga menewaskan 14 balita perempuan, 12 balita laki-laki, 17 bayi laki laki, dan 8 bayi perempuan. Jika ditotal, korban meninggal dunia didominasi perempuan dan anak sebanyak 113 orang.

Theo mengatakan, korban meninggal dunia disebabkan oleh tembakan oleh aparat TNI/Polri, kekerasan fisik seperti pemukulan dan perampasan, sakit, dan akibat melahirkan di pengungsian dan hutan.

Advertising
Advertising

"Kami telah paparkan nama seluruh korban kekerasan dan pengungsi kasus Nduga secara rinci di depan seluruh pendeta dan masyarakat pengungsi. Benar bahwa memang mereka ada yang ditembak di hutan dan beberapa kabupaten lain," kata Theo.

Selain korban meninggal, Theo juga menjelaskan tim investigasi mendata ada puluhan ribu pengungsi akibat operasi aparat yang mengejar kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpinan Egianus Kogeya. Antara lain, 4.276 pengungsi di Distrik Mapenduma, 4.369 Distrik Mugi, 5.056 Distrik Jigi, 5.021 Distrik Yal, dan 3.775 Distrik Mbulmu Yalma.

"Selain itu juga 4.238 di Distrik Kagayem, 2.982 Nirkuri, 4.001 Inikgal, 2.021 Mbua, dan 1.704 di Dal," kata Theo.

Untuk itu, Theo yang juga didampingi Pdt. Esmon Walilo, Kordinator Gereja Kingmi di Tanah Papua Kabupaten Jayawijaya dan Pater Jhon Jongga, Direktur Yayasan Teratai Hati Papua dalam memaparkan hasil laporannya menegaskan masalah ini harus diselesaikan secara serius.

"Kalau ada korban berarti saya pikir semua pihak harus duduk dan diskusi kenapa ini bisa terjadi. Yang terjadi di Nduga, dengan penyerangan itu bukan penyelesaian masalah. Tapi masalahnya tambah rumit. Serangan balik itu pasti banyak korban," katanya.

Theo juga menegaskan kembali pihaknya meminta pemerintah untuk menarik mundur aparat TNI dan Polri dari Nduga lantaran keberadaan aparat menimbulkan keresahan. Namun, Markas Besar Polri kemarin mengatakan hingga saat ini TNI - Polri masih akan tetap menggelar operasi pengamanan di Nduga, Papua.

"Polri bersama TNI akan tetap melakukan pengamanan, pelayanan dan pengayoman terhadap masyarakat di Nduga. Polri juga akan tetap melakukan penegakan hukum tanpa pandang bulu kepada siapapun," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan pada Senin, 5 Agustus 2019.

Berita terkait

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

47 menit lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

58 menit lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

2 jam lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

3 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

3 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

4 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

4 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

4 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

7 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

18 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya